Pembuluh darah pada balita masih sangat halus dan rentan akan kerusakan jika terjadi kesalahan penyuntikan. Karena itulah diperlukan sebuah alat pendeteksi pembuluh darah balita, dan saat ini mahasiswa Yogyakarta.
Mahasiswa yang bernama Ade Pajar Pirdianto, merupakan mahasiswa Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang berhasil menciptakan alat pendeteksi pembuluh darah balita, agar dapat membantu penyuntikan.
“Terkadang tim medis juga mengalami kesulitan untuk melihat di mana letak pembuluh darah pada bayi, dengan adanya alat yang dirancang dengan sinar, yang bisa menembus pembuluh darah ini cocok untuk membantu pekerjaan para medis,” tuturnya di Kampus Terpadu UMY.
“Kita mengembangkannya menjadi lebih baik dan lebih efisien. Pada alat sebelumnya hanya digunakan untuk bayi usia kurang dari tiga bulan, sekarang kami mengembangkannya sampai usia dua tahun,” terangnya.
Baca juga: Duh, Pembuluh Darah Retina Pecah Karena Mainan Laser!
Sedangkan Muholidin, salah satu mahasiswa yang ikut mengembangkan alat pendeteksi pembuluh darah balita, mengatakan cara kerja alat ini mudah, hanya meletakan tangan bayi diatas alat tersebut, maka pembuluh darah bayi tersebut akan terlihat.“Hal ini dikarenakan kami menggunakan sinar LED 4 pin yang memiliki kekuatan bias cahaya melebihi sinar LED lainnya, sehingga pembuluh darah bisa terlihat jelas,” tuturnya.
Alat ini juga sangat efisien, lanjut mahasiswa angkatan 2011 itu, bisa dilihat dari bentuknya yang sangat ringan dan mudah untuk dibawa. Alat yang sebelumnya sudah diuji pada balita usia dua tahun ini berhasil lolos babak kualifikasi dari LCEN bidang biomedik.
“Kami sangat bangga karena alat kami akan bersaing dengan penemuan lain dari seluruh universitas di Indonesia nantinya, kami berharap bisa menjadi yang terbaik, dan juga alat pendeteksi pembuluh darah balita ini bisa dimanfaatkan di dunia kesehatan secara luas,” terangnya.