DREAMERS.ID - Literasi keuangan nampaknya harus lebih ditingkatkan terutama di kalangan anak muda, terutama literasi keuangan secara digital. Karena dari laporan terbaru, banyak anak muda yang punya cicilan dalam taraf yang mengkhawatirkan.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Eksekutif Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi yang mengatakan jika anak ada yang memiliki cicilan di layanan buy know pay later (BNPL) atau paylater di luar batas kewajaran.
"Kalau dilihat data di BNPL, itu biasanya ada market update bulanan, konsumen ada yang cicilan per bulan itu rata-rata 95 persen dari penghasilan," kata dia dalam Kegiatan Edukasi Keuangan bagi Pelajar Tingkat SMA/Sederajat di Wilayah Jakarta Selatan, Senin (22/1).
Dengan data tersebut, berarti memang ada konsumen yang memiliki rata-rata cicilan paylater lebih dari penghasilan per bulannya. Padahal, rata-rata cicilan yang disetujui oleh perbankan dan menjadi alokasi ideal adalah 30% dari penghasilan. Sebagai ilustrasi, jika seseorang memiliki pendapatan Rp 10 juta, berarti jumlah cicilan yang sewajarnya dimiliki adalah Rp 3 juta.
"Kalau ini gaji Rp 10 juta, tetapi 9,5 juta buat bayar utang. Itu gimana? Itu bagaimana dia kehidupannya," imbuh Friderica. "Kadang cuma buat makan sama pacar, atau beli baju. Mereka tidak tahu kalau itu akan gulung menjadi utang yang mereka harus tetap bayar,"
Perlu diketahui juga jika kredit macet juga akan mempengaruhi bagi anak muda yang ingin mencari kerja. Rekrutmen pegawai baru kini sudah memperhitungkan kondisi keuangan sebelum merekrut pegawai baru, melansir Kompas.
Sebagai informasi, survei Jakpat mengenai perilaku dan kebiasaan penggunaan aplikasi keuangan atau financial technology (fintech) sepanjang Semester II-2023 menemukan, satu dari empat orang menggunakan paylater sebagai metode pembayaran.
Survei yang melibatkan Gen X, Milenial, dan Gen Z ini berfokus pada tiga jenis pembayaran digital, yaitu e-wallet, internet/mobile banking yang mencakup mobile/internet/digital banking dan kartu debit virtual, buy now pay later (BNPL) atau biasa dikenal pay later, serta pinjaman online (pinjol) dan peer to peer (P2P lending).
(rei)