DREAMERS.ID - Pasukan Israel menyerang wilayah Palestina dengan semakin agresif karena target serangaannya bukan lagi markas-markas Hamas, melainkan fasilitas public di jalur Gaza. Warga sipil semakin banyak berjatuhan sebagai korban jiwa.
Melansir CNN, yang terbaru terjadi pada Jumat (3/11) lalu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan jika sebuah ambulans yang merupakan bagian dari konvoi medis sebuah rumah sakit diserang oleh Israel. Konvoi itu melakukan perjalanan ke perbatasan Rafah dan sudah menginformasikan Komite Palang Merah Internasional atau ICRC soal agenda konvoi tersebut.
Namun pihak Israel membantah hal tersebut dan mengklaim jika mereka menargetkan ambulans tersebut karena terdeteksi digunakan oleh Hamas. Otoritas kesehatan Hamas melaporkan jika ada 15 orang tewas dan 60 orang lainnya terluka dalam serangan tersebut.
"Sebuah pesawat IDF [Israel Defense Forces] menyerang sebuah ambulans yang teridentifikasi digunakan oleh sel Hamas di dekat posisi mereka di zona pertempuran," demikian pernyataan IDF.
Baca juga: Palestina Belum Usai, Harus Tahu Alasan Israel Menyerang Lebanon
"Sejumlah anggota Hamas tewas dalam serangan tersebut. Kami memiliki informasi yang menunjukkan bahwa metode operasi Hamas adalah dengan mentransfer anggota teror dan senjata dengan ambulans," klaim IDF.Sebelumnya, Israel juga melancarkan serangan udara ke Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyriu yang merupakan gereja tertua di Jalur Gaza pada Kamis (19/10). Sedikitnya 8 orang tewas dan puluhan orang dilaporkan terluka dalam serangan tersebut. Gereja itu diketahui menjadi tempat penampungan sementara bagi umat Islam dan Kristen Gaza yang berlindung di saat perang.
Di sisi lain, sebanyak 33 masjid dilaporkan hancur akibat serangan Israel. Termasuk masjid popular Al Amin Muhammad dan yang terbaru Masjid Hattin juga turut hancur terkena bom Israel. Bahkan took roti di Jalur Gaza juga menjadi sasaran serangan Ketika ada antrian warga termasuk wanita dan anak-anak.
Belum ada informasi lebih lanjut terkait peristiwa ini termasuk kemungkinan berapa jumlah korbannya. Insiden ini terjadi tak lama setelah Rumah Sakit Al-Ahli di Gaza jadi target sasaran roket hingga menewaskan lebih dari 500 orang dan melukai ratusan lainnya.
(rei)
