DREAMERS.ID - Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung masih menjadi sorotan dan bahan pembicaraan Masyarakat. Yang ramai, proyek ini dianggap tidak akan memberikan banyak keuntungan untuk Indonesia. Bahkan ada yang menyebutkan jika sampai kiamat Kereta Cepat tidak akan bisa balik modal.
Presiden Joko Widodo pun menanggapi komentar tersebut ketika bicara rencana bisnis Kereta Cepat Jakarta Bandung. Awalnya, Jokowi ditanya awak media apakah proyek ini bisa untuk atau balik modal. Termasuk pertanyaan soal tarif yang diperkirakan mencapai Rp 250-350 ribu.
Jokowi mengatakan jika Kereta Cepat Jakarta Bandung bukanlah proyek mencari keuntungan, tapi untuk melayani kebutuhan transport Masyarakat dengan baik. Dan soal tarif, Jokowi menyebutkan jika hal itu adalah wewenang PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku operator proyek tersebut.
"Nanti ditanyakan ke KCIC, yang seperti itu tanyakan ke KCIC," kata Jokowi mengutip Detik.
"Yang paling penting rakyat dilayani dengan baik, rakyat dilayani dengan cepat, karena fungsi transportasi massal itu di situ, bukan untung dan rugi," beber Jokowi.
Baca juga: Resmi, Menhan Prabowo Sandang Bintang 4 Di Pundaknya
Pakar Bisnis Rhenald Kasali pun sempat angkat bicara soal ini. Menurutnya, proyek transportasi umum memang bukan bicara untuk atau rugi. Hampir di semua negara proyek transportasi umum memang tidak akan menguntungkan karena memberikan layanan penuh kepada Masyarakat."Ada yang bilang sampai kiamat pun Kereta Cepat nggak akan balik modal. Sedikit cerita, saya pernah ke Eropa, dan hampir semua di sana nggak ada yang balik modal," kata Rhenald dalam acara Hub Space 2023 di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (29/9) yang lalu.
Sebagai contoh, Kereta yang ada di Swiss yang datang ke stasiun setiap 3 menit sekali. Bahkan ketika Sabtu-Minggu saat warga di sana libur dan banyak menghabiskan waktu di rumah, kereta tetap beroperasi walau minim penumpang.
"Nggak ada penumpang tapi muter terus, bagus terus, dibagusin terus. Ketika saya baca-baca, itu subsidi semua. Jadi kalau sampai kiamat nggak balik modal, pasti kita nggak akan bangun itu. Karena transportasi publik memang harus subsidi," jelas Rhenald.
(rei)