DREAMERS.ID - Pejabat pemerintah kota Seoul mengumumkan bahwa sembilan orang tewas, lima di Seoul, tiga di Provinsi Gyeonggi dan satu di Provinsi Gangwon. Sementara tujuh lainnya hilang, empat di antaranya dari Seoul dan tiga lainnya dari Provinsi Gyeonggi, dan 17 terluka.
Melansir laman Korea Herald, banjir bandang yang disebab oleh curah hujan terbesar dalam 115 tahun tersebut telah merendam sebanyak 2.676 rumah dan bangunan, sebagian besar di Seoul. Sekitar 1.253 orang dari 724 keluarga telah mengungsi di sekolah dan pusat kebugaran setempat.
Hujan selama tiga hari juga membuat banyak fasilitas umum tidak berfungsi, dengan enam kasus rel kereta api yang banjir dilaporkan di wilayah Seoul dan sekitarnya, menyebabkan penghentian sementara layanan di beberapa bagian dari beberapa jalur kereta api dan kereta bawah tanah.
Asosiasi Asuransi Umum Korea, pada Selasa (9/8), melaporkan bahwa dua belas perusahaan asuransi mobil menerima lebih dari 4.791 klaim untuk mobil yang terdampak banjir bandang. Hampir 1000 unit dilaporkan sebagai mobil impor.
Perkiraan klaim ganti rugi mencapai 65,86 miliar won tetapi ditaksir akan meningkat karena hujan lebat diprediksi akan terus berlanjut.
“Karena curah hujan terkonsentrasi di daerah Gangnam, rumah bagi orang-orang dengan mobil mahal, perusahaan asuransi akan menghadapi klaim kompensasi yang sangat besar,” kata seorang pejabat dari perusahaan asuransi umum.
Baca juga: Penjelasan Mengapa Kawasan Elit Gangnam Terdampak Paling Parah Banjir Bandang Seoul
Sementara Administrasi Warisan Budaya melaporkan pada Rabu (10/8), sebanyak 19 kasus kerusakan situs warisan budaya yang diakui secara nasional dan barang-barang rusak. Benteng-benteng utama gunung sebagian runtuh, pohon-pohon yang berusia ratusan tahun tumbang dengan cabang-cabangnya patah.Gundukan kuburan dan pekerjaan batu hanyut, jalur pejalan kaki di lokasi warisan budaya banjir dalam beberapa jam. Sebuah pohon ginko berusia 400 tahun yang ditetapkan sebagai monumen alam sejak tahun 1962 di Kuil Konfusianisme Munmyo mengalami kerusakan pada cabang yang berdiameter 30 sentimeter.
Permukaan gundukan di Makam Kerajaan Yeongbinmyo di Namyangju, Provinsi Gyeonggi, mengalami longsor. Di Olleung, Provinsi Gyeonggi, Yangju, parit drainase alami di depan gerbang Hongsalmun runtuh.
Dua pohon pinus dan satu pohon willow tumbang di Seolleung dan Jeongneung, yang terletak di Gangnam. Pintu masuk yang terendam air ke tanah pemakaman Raja Seongjong juga perlu diperbaiki.
Administrasi Warisan Budaya telah memulai perbaikan sejak Selasa (9/10) sore, sambil mengidentifikasi status terkini dan kerusakan lebih lanjut pada situs warisan budaya. Anggaran perbaikan darurat pemerintah yang dialokasikan untuk warisan budaya ditetapkan sebesar 1,886 miliar won.
(mth)