DREAMERS.ID - Pada Jumat (03/01) dilaporkan oleh Associated Press, Qassim Soleimani tewas karena serangan udara yang menghantam pesawatnya yang baru mendarat di Bandara Baghdad, Irak. Serangan udara itu diduga dilakukan oleh Amerika Serikat.
Dilansir dari laman Liputan6 seperti yang dilaporkan CNBC, Presiden Iran Hassan Rouhani bersama menteri pertahanan dan menteri luar negeri kompak menyuarakan kecamannya pada AS. Mereka memberikan peringatan bahwa akan ada konsekuensi atas kematian komandan korps pasukan elite Iran, Pasukan Quds, tersebut.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei juga bersumpah akan melakukan balas dendam besar. Sasarannya adalah semua yang bertanggung jawab pada pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani.
Baca juga: Makin Panas, Anggota Parlemen Iran Janjikan Puluhan Miliar Bagi yang Bisa Bunuh Donald Trump
"Balas dendam yang besar akan dikenakan terhadap para kriminal yang melumuri tangan-tangan bodoh mereka dengan darahnya (Soleimani). Insya Allah, pengabdian dan jasanya tidak akan berhenti," kata Khamenei melalui kicauannya di Twitter.Dewan Tertinggi Keamanan Nasional Iran juga segera menggelar rapat darurat untuk menentukan langkah demi merespons serangan AS terhadap Soleimani. Seperti yang sebelumnya diberitakan, Qassim Soleimani dan dua pimpinan militer lainnya tewas akibat serangan udara ketika mendarat di Bandara Baghdad, Irak.
Lebih lanjut, Iran akan melakukan hari berkabung selama tiga hari. Pasalnya, Qassim Soleimani bukan jenderal sembarangan. Ia merupakan sosok yang dengan lantang melawan Donald Trump. Terakhir ia diisukan meninggal dunia pada pertempuran melawan pemberontak di Aleppo, Suriah pada November 2015.
(mth)