DREAMERS.ID - Situasi di Semenanjung Korea masih siaga satu, sementara ada peningkatan aktivitas di galangan kapal milik Korea Utara yang diprcaya sebagai persiapan rudal balistik operasionalnya. Kegiatan ini pun memunculkan indikasi jika Korut siap untuk Perang Dunia Ketiga.
Sementara Amerika Serikat masih bersikap sebagai ‘polisi dunia’ dengan mengirimkan armada tempur Carl Vinson yang dikawal kapal perang Jepang sebagai perlawanan untuk menghadapi Korea Utara. Namun negara pimpinan Kim Jong Un itu seakan tak peduli dan diduga tengah bersiap melakukan tes senjata nuklirnya.
Karena hal ini, sejumlah ilmuwan hingga peramal memprediksi jika konflik dan perang terbuka di Semenanjung Korea bisa pecah sewaktu-waktu. Jika benar pecah Perang Dunia Ketiga, siapa yang kira-kira akan jadi sekutu Kim Jong Un? Mengingat Cina kini sudah enggan membelanya.
Rusia
Berkurangnya dukungan dari Cina membuat Rusia diprediksi jadi sekutu yang paling diandalkan. Melansir Liputan6, meski mengecam program nuklir Korut, Rusia tetap tak ragu memperluas kerja sama perdaganan dan investasi di Korea Utara. Hingga kini, Rusia juga telah merevitalisasi kereta api dan jaringan transportasi Korut hingga mendatangkan kapal tanker minyak.
"Korea Utara tidak peduli dengan tekanan atau sanksi China karena masih ada Rusia di pihaknya. Pyongyang telah mempermainkan Beijing dan Moskow selama setengah abad, membiarkan keduanya bersaing untuk mendapatkan hak untuk membantu dan mempengaruhi Korea Utara," kata ahli soal Korut dari Australia National University, Leonid Petrov.
Baca juga: Korea Utara Kutuk Keras Amerika yang Gunakan Hak Veto Tolak Gencatan Senjata di Gaza
KubaMeski memiliki budaya yang sangat berbeda, Kuba bisa jadi adalah sekutu Korut yang paling teguh. Karena seperti Venezuela, Kuba turut mengutuk ‘imperialisme Barat’ sama halnya dengan Korut. Kuba juga negara yang menhindari efek perubahan rezim di negara sekitarnya.
Meskipun Kuba membuka diri pada dunia, juga pasar bebas, jauh lebih cepat daripada Korea Utara, media Pyongyang, PanAm Post melaporkan bahwa Raul Castro baru-baru ini menegaskan kembali dukungannya kepada pemimpin serikat pekerja Ju Yong-gil ketika dia mengunjungi negara Karibia tersebut awal pekan ini.
Iran dan Suriah
Korea Utara juga memiliki beberapa sekutu di Timur Tengah. Bahkan seorang wartawan Israel memberi julukan pada Korut, Iran dan Suriah sebagai ‘poros kejahatan’. Dukungan tersebut diwujudkan melalui perdagangan senjata.
Pakar proliferasi rudal dari Middlebury Institute of International Studies, Jeffrey Lewis mengatakan jika bertahun-tahun, pejabat Korut dan Iran terlihat berfoto bersama. Serta adanya kesamaan senjata antar dua negara tersebut.
(rei)