DREAMERS.ID - Sempat menjalani makan malam akrab dengan menu nasi goreng di Cikeas, pertemuan Susilo Bambang Yudhoyono dan Prabowo Subianto berlangsung tertutup. Namun keduanya mengadakan konferensi pers setelahnya dan membeberkan kesepakatan yang akan dijalani ke depannya.
"Sejumlah hal kami bahas dan diskusikan dalam pertemuan pada malam hari ini antara pemimpin Gerindra dan Partai Demokrat, yang jelas kami bersepakat untuk terus akan mengawal negara ini. Mengawal perjalanan bangsa Indonesia dalam kapasitas kami dari posisi kami, agar negara ini perjalanan bangsa ini mengarah kepada arah yang benar. Sehingga apa yang dilakukan oleh negara benar-benar untuk kepentingan rakyat," tutur SBY melansir Detik.
SBY menegaskan bentuk pengawalan negara adalah dengan cara mendukung kinerja negara yang sudah tepat sesuai kepentingan rakyat. Sebaliknya, jika pemerintah tidak tepat dan mencederai rakyat maka akan dikritisi, dikoreksi dan ditolak. "Gamblang, tegas, terang benderang, itu sikap kami," kata SBY.
Baca juga: AHY Resmi Jadi Penerus Takhta Demokrat Sebagai Ketum, Begini 3 Tugas Terakhir Dari SBY
Namun pertemuan tadi malam tidak menghasilkan koalisi. Kedua partai, yaitu Demokrat dan Gerindra telah memiliki koalisi masing-masing, sehingga mereka berkomitmen jika bentuk kerja sama itu tidak dalam bentuk koalisi."Meskipun tidak dalam bentuk koalisi, karena kita kenal Koalisi Indonesia Hebat, Koalisi Merah Putih, pun sudah mengalami pergeseran dan perubahan fundamental Karena itu kami memilih tidak perlu membentuk koalisi, yang penting kita meningkatkan komunikasi dan kerjasama," tegas SBY.
Setelahnya, netizen dan media sempat ramai membicarakan pertemuan ini dengan ‘Diplomasi Nasi Goreng’. Bahkan, tidak sedikit yang membuat meme dan poster kolaborasi capres dan cawapres Prabowo-Agus Yudhoyono yang disebut Prayudho. Anak sulung SBY tersebut memang terlihat hadir dalam pertemuan, namun masalah Pilpres 2019 dikatakan tidak dibahas.
(rei)
