DREAMERS.ID - Kapolri Jenderal Tito Karnavian merotasi jabatan Kapolda Metro Jaya Mochamad Iriawan menjadi Asisten Kapolri Bidang Operasi (Asops). Kapolda yang memiliki rekam jejak kasus besar dan menarik perhatian publik ini memberi alasan tersendiri bagi Kapolri untuk memberinya jabatan yang lebih strategis.
Salah satu prestasi yang dimilikinya adalah penangkapan narkoba besar-besaran seberat 1 ton di Anyer belum lama ini. Karena itu, menurut Tito, jabatan baru Iriawan adalah bentuk apresiasi yang telah dilakukannya selama ini, lansir Liputan6.
"Saya anggap sangat sukses Pak Kapolda, penangkapan kasus dalam sejarah pengungkapan narkotika terbesar di zamannya Pak Kapolda Metro. Untuk itu beliau saya tarik menjadi asisten operasi. Kita persiapkan beliau ini untuk jabatan yang lebih strategis," ujar Tito Karnavian melansir Kumparan.
Meski puas dengan hasil kinerja Iriawan, Tito mengatakan rotasi jabatan ini juga dilakukan untuk menyambut beberapa acara yang mempertaruhkan kredibilitas Indonesia sebagai sebuah negara. Contohnya gelaran Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang. Hingga Pemilukada tahun depan juga dipersiapkan.
Baca juga: Indonesia Akan Berlakukan Mikro Lockdown Untuk Tangkal Omicron, Apa Artinya?
"Saya memerlukan beliau untuk membantu saya di posisi yang lebih menantang dan yang lebih penting seperti ini mengingat dinamika Jakarta, mohon maaf, setelah Pilkada relatif mengendur," kata dia.Sebelumnya, beredar kabar jika Irjen Iriawan akan menerima rotasi jabatan karena kasus yang belum tuntas. Yang dipermasalahkan adalah kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel baswedan yang kini sudah memasuki hari ke-100. Publik pun tidak sabar dan menekan kepolisian untuk menemukan pelakunya.
Namun hal itu disanggah oleh Kapolda Iriawan sebagai alasan dirinya ‘digeser’ menjadi Asops. "Enggak ada apa-apa, enggak ada," kata Iriawan.
(rei)