DREAMERS.ID - Salah satu cara para pengusaha mengelak dari bayar pajak adalah dengan ‘menyimpan’ uangnya di luar negeri terutama negara yang tidak meminta pajak, sehingga banyak penggelapan pajak dan uang di dalam negeri pun tidak banyak. Salah satu cara pemerintah mengatasinya adalah dengan tax amnesty.
Lebih lanjut, tax amnesty sendiri adalah pengampunan pajak terdahulu para pengusaha hanya dengan membayar tebusan 2% dari total kekayaannya tersebut. Indonesia diklaim memiliki tarif tebusan tax amnesty terendah di dunia. Nah, sebentar lagi, tax amnesty periode I akan segera berakhir namun sudah ada beberapa fakta menarik tentang program ini, apa saja?
1.Masyarakat Antri Sejak Subuh
Tak disangka, ternyata antusias masyarakat dalam menebus pajaknya ini sangat tinggi, bahkan ada dalam beberapa hari peserta mengantri sejak pukul 04.00 pagi karena antrian akan membludak jika datang sedikit lebih siang. Bahkan, kantor pajak buka hingga pukul 00.00 khusus untuk tanggal 30 September kemarin.
2.Antrian Hingga Ribuan Orang
Tak hanya waktu datang sejak subuh, namun kantor Direktorat Jenderal Pajak, Gatot Subroto, Jakarta mengukir rekor dengan memiliki nomor antrian mengular hingga 1.778 orang! Melansir Merdeka, total Wajib Pajak yang telah ikut tax amnesty hingga kini mencapai 300 ribu orang.
3.Datang Dari Berbagai Kalangan
Tak hanya pengusaha, namun nama besar dari profesi lain seperti Ustadz Yusuf Mansyur pun ikut tax amnesty. Bahkan warga asing yang selama ini tidak diketahui memiliki aset di Bali secara sukarela menebus pajaknya. Ada juga warga Australia dan Jepang juga melaporkan dan menebus wajib pajak yang tak diketahui.
4.Tersukses di Dunia
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan jika tax amnesty Indonesia adalah yang tersukses di dunia. Meski server Dirjen Pajak sempat mengalami gangguan karena banyaknya yang mengakses, total tebusan pajak sudah mencapai Rp95.6 Triliun.
Bagaimana tidak, dana repatriasi atau uang yang kembali masuk ke Indonesia, juga dana deklarasi dan lainnya sudah mencapai Rp3.300 Triliun! Presiden Jokowi diprediksi akan memanfaatkan dana tersebut untuk menginvestasikannya ke program infrastruktur beberapa daerah di Indonesia.
(rei)
