DREAMERS.ID - Pekerja sebuah rumah makan asal Korea Utara membelot ke Korea Selatan hanya karena mereka menonton film drama. Dari hasil menonton, mereka sadar kalau selama ini mereka telah dipaksa bekerja oleh rezim Kim Jong Un.
Koran Daily Mail, dua hari lalu menyebutkan 13 orang yang kabur ke Korea Selatan, kebanyakan dari pekerja itu adalah wanita. Hal ini disampaikan langsung oleh juru bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan, Jeong Joon Hee.
Para pekerja restoran ini tiba di Ibu Kota Seoul pada Kamis lalu. Mereka mengaku tidak tahan harus banting tulang, namun gaji mereka sebagian besar diberikan kepada pemerintah Pyongyang meskipun mereka bekerja di luar negeri. "Pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk menerima mereka atas dasar rasa kemanusiaan," ujar Jeong, mengutip Merdeka.
Kepada pihak berwenang, semuanya merasa tidak lagi mempercayai Korea Utara usai menonton drama Korea. Menurut mereka, selama ini para pekerja di luar negeri hanya dijadikan 'mesin uang' untuk pemerintah rezim Kim Jong Un.
Baca juga: Queen of Tears Sukses Menjadi Drama No. 1 tvN Mengalahkan Crash Landing On You
Meski sudah menerima para pekerja restoran, pihak Negeri Ginseng tidak mau memberitahukan identitas mereka. Para pekerja juga enggan diwawancarai wartawan, dan wajah mereka masih disamarkan. "Kelompok ini masih lelah sehabis menempuh perjalanan panjang," kata dia.Pekerja Korea Utara di luar negeri memang merupakan penghasil devisa terbesar negara. Dari para tenaga kerja ini, devisa mencapai USD 200 juta hingga USD 300 juta (setara Rp 3,9 triliun). Kebanyakan mereka berada di Cina dan Rusia, jumlahnya mencapai 50 ribu jiwa.
Korea Utara sendiri mendapat sekitar USD 10 juta (setara Rp 131 miliar) dari 130 rumah makan yang dikelola pemerintah di 12 negara.
