DREAMERS.ID - Serangan simultan berupa bom bunuh diri tadi malam, ditambah penembakan di beberapa lokasi padat manusia di Ibu Kota Paris, memicu jatuhnya ratusan korban. Hingga berita ini dilansir, Sabtu (14/11), korban tewas mencapai 153 orang.
Sejumlah orang yang belum diketahui ciri-cirinya menembak Gedung Bataclan, menyerang restoran, serta menyerbu ruang konser. Polisi mengatakan penyerang semuanya menggunakan senjata AK-47, seperti dilaporkan The Guardian.
Selain penembakan, dalam waktu bersamaan kemarin petang waktu setempat, dua bom bunuh diri meledak di stadion sepakbola Stade De France. Saat ledakan terjadi, sedang digelar pertandingan persahabatan antara tim nasional Prancis melawan Jerman. Presiden Francois Hollande pun berada di stadion ketika ledakan itu terjadi, sehingga langsung dievakuasi.
Sebagian pelaku di Bataclan melakukan penyanderaan terhadap puluhan orang. Tiga orang tersangka terbunuh oleh polisi antiteror Prancis yang menyerang balik ke area dalam Gedung Bataclan. Sebaliknya, empat polisi Prancis tewas karena kontak senjata dengan para teroris. Namun otoritas keamanan memastikan penyanderaan kini sepenuhnya berakhir.
Walikota Paris Anne Hidalgo, terpukul karena kotanya ditimpa teror parah. Tahun ini sudah berkali-kali Paris menjadi sasaran kelompok militan, mulai dari penyerbuan kantor redaksi Charlie Hebdo, penyanderaan toko milik Yahudi, serta pembunuhan polantas secara acak.
Baca juga: Mantan Ketua KPK Antasari Bocorkan Teror Selalu Terjadi Ketika Akan Ungkap Kasus Baru?
"Kita warga Paris harus bersatu dalam kondisi sulit ini," kata Hidalgo melalui akun Twitter resminya.Presiden Hollande segera memerintahkan polisi dan tentara bekerja sama mengamankan Ibu Kota. Diperkirakan 1.500 aparat kini berjaga di seantero Paris. Selain itu, orang nomor satu di Negeri Anggur itu menutup perbatasan Prancis di segala penjuru karena ada indikasi pelaku berpeluang kabur.
"Penutupan perbatasan ini untuk memastikan para pelaku tindak pidana ini tidak meninggalkan negara ini."
Belum ada kelompok teror yang mengaku bertanggung jawab atas serangan beruntun di Paris tadi malam.
Berita update: Jadikan Prancis “Target Utama Operasi”, ISIS Resmi Jadi Dalang Serangan di Paris
