DREAMERSRADIO.COM - Setelah suasana panas yang terjadi antara Korea Selatan dan Korea Utara, kedua belah pihak sepakat untuk menghentikan sikap tegang yang terjadi. Selain Pyongyang yang mengungkapkan penyesalan karena melukai tentara Korsel, Seoul juga setuju menghentikan siaran propaganda.
Berikut adalah isi dari Perjanjian Panmunjom yang disahkan pada 24 Agustus kemarin:
- Utara dan Selatan setuju untuk mengadakan pembicaraan di antara otoritas mereka di Pyongyang atau Seoul secepatnya untuk meningkatkan perjanjian utara-selatan dan untuk berdialog serta bernegosiasi bersama di masa depan.
- Utara menyesal terkait ledakan tambang yang terjadi di area Selatan di Demilitarised Zone, tepatnya di Garis Demarkasi Militer yang melukai tentara dari pihak Selatan.
- Selatan akan menghentikan siaran propaganda di DMZ per tanggal 25 Agustus, jam 12 siang kecuali ada kasus tidak biasa terjadi.
- Utara bersedia melepaskan status keadaan perang
- Utara dan Selatan juga sepakan mengadakan peningkatan kerja Palang Merah pada awal September. Hal ini bertujuan sebagai bentuk reuni dari banyaknya keluarga yang terpisah sejak Perang Korea 1950-1953
- Utara dan Selatan juga sepakat untuk memfasilitasi pertukaran sektor swasta dalam berbagai hal.
Baca juga: Bakal ‘Lawan’ Negaranya Sendiri, Ini 3 Pemain Timnas Korsel yang Kata STY Paling Berbahaya
Sebelumnya, Korea Utara melalui mandat Kim Jong Un memberikan ultimatum 48 jam kepada Korea Selatan untuk menghentikan siaran propaganda yang disiarkan ke Utara. Sementara Presiden Park Geun Hye tidak mempedulikan ancaman tersebut dan menuntut Korut meminta maaf.
(rei)
