DREAMERSRADIO.COM - Menjelang peringatan 70 tahun berakhirnya pendudukan Jepang di Semenanjung Korea, banyak warga Korea yang melakukan aksi di depan Kedutaan Besar Jepang pada Rabu (12/8) kemarin. Dalam aksi demonstrasi tersebut, ada seorang pria yang nekat melakukan tindakan yang berbahaya.
Dalam aksi protes yang menuntut Jepang meminta maaf karena memaksa gadis-gadis Korea menjadi budak seks di rumah bordil militer selama Perang Dunia II, seorang pria berusia 80 tahun bernama Choi Hyun-yeol membakar dirinya sendiri.
Melansir CNN, aksi demonstrasi ini lebih besar dari pada biasanya, dengan massa berjumlah hingga 2.000 orang, tiga di antaranya merupakan bagian dari 47 "wanita penghibur" atau jugun ianfu yang selamat.
Ketika aksi bakar diri itu terjadi, para demonstran lainnya berusaha untuk memadamkan api dengan spanduk yang digunakan untuk protes lalu segera dilarikan ke rumah sakit. Dokter pun menyatakan kondisi Chio kritis karena luka bakar di leher, wajah, dan tubuh bagian atas.
Baca juga: Sah, Presiden Jokowi Tanda Tangani Naskah UU Cipta Kerja Setebal 1.187 Halaman
"Pasiennya tua dan memiliki luka bakar yang parah sehingga kelangsungan hidupnya tidak dapat dijamin," kata dokter tersebut, dikutip dari Reuters.Di Korea Selatan, penjajahan Jepang periode 1910-1945 di Semenanjung Korea masih menjadi subjek yang sensitif.
Hubungan Korea Selatan dengan Jepang telah lama tegang. Seoul menilai pemimpin Jepang enggan meminta maaf atas masa perang di negara itu, termasuk pengakuan penuh dan permintaan maaf karena memaksa gadis-gadis Korea untuk bekerja di rumah bordil.
(fzh)
