DREAMERSRADIO.COM - Tim DVI berhasil mengidentifikasi dua jasad korban AirAsia QZ 8501. Pada peti berlabel B034 atas nama Christanto Leoma Hutama, jenis kelamin laki-laki, usia 20 tahun, warga Tulungagung.
Kedua adalah jenazah B038, yaitu Jie Stevani Gunawan, berusia 21 tahun, warga Surabaya. "Hasil ini merupakan hasil kerja keras tim, pagi, siang dan malam, kami terus bekerja," terang Kabid Dokkes RS Bhyangkara Polda Jawa Timur, Kombes Budiyono, Rabu (14/1/2015) sore.
Jenazah Christanto sudah mengalami kerusakan yang cukup parah. Kondisi jenazah dalam pemeriksaan primer sudah sangat sulit, sidik jari sudah tidak bisa diidentifikasi, melalui gigi juga sulit.
Namun, kami berhasil mendapatkan temuan skunder yang sangat signifikan. Temuan skunder itu, lanjut dia, pertama berdasarkan temuan medis dan antrophologienya, yaitu jenis kelamin dan tinggi badan, juga ditemukan adanya dua tai lalat di lengan kanan.
"Ini (tai lalat) juga tampak pada foto ante mortem yang diberikan pihak keluarga. Sehingga cocok dengan yang menempel pada tubuh korban, posisi dan besarnya juga cocok. Selain itu didukung dengan temuan properti yang masih melekat," ujarnya.
Dalam rekaman CCTV Bandara International Juanda Surabaya di Sidoarjo, properti berupa pakaian yang dikenakan Christanto sama persis dengan yang dikenakannya saat ditemukan di Perairan Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Baca juga: Pengakuan 'Muak' CEO AirAsia Pada K-Pop yang Miliki Istri Orang Korea Selatan
Dia mengenakan kaos orange ada gambar tertentu serta celana hitam selutut. "Jadi berdasarkan dua data skunder, tapi sangat signifikan ini, tim rekonsiliasi memutuskan, jenazah berlabel B034 sudah tidak terbantahkan lagi adalah jenazah Christanto Leoma Hutama," tegasnya.Sementara jenazah Jie Stevani Gunawan, teridentifikasi melalui metode primer. Profile DNA Stevani sama persis dengan ibunya yang juga menjadi penumpang AirAsia QZ 8501, yaitu The Meiji Tejakusuma.
"Ibu korban yang juga menjadi penumpang AirAsia, dan berhasil kita identifikasi sebelumnya. Sampel DNA-nya sama dengan korban (Stevani). DNA ibu korban ini masih menjadi data base kami, sehingga saat kita cocokkan, hasilnya sama," papar dia.
Selain itu, juga diperkuat data skunder, yaitu jenis kelamin, tinggi badan dan properti yang masih melekat pada jenazah korban. Korban mengenakan kaos dan bra merk tertentu, yang sama persis dengan keterangan keluarga korban.
"Sehingga bra yang masih melekat pada jenazah korban, sesuai dengan informasi paman korban. Maka berdasarkan satu data primer dan dua skunder, jenazah B038 sudah tidak terbantahkan lagi adalah Jie Stevani Gunawan, jenis kelamin perempuan, usia 21 tahun, warga Surabaya," ujarnya.
Christanto dan Stevani merupakan sepasang kekasih yang hendak berangkat berlibur ke Singapura bersama keluarga Stevani. Hal ini pernah diungkap sepupu Stevani yaitu Agus Panjaya (36), warga Pakuwon, Surabaya. [beritajatim]
