DREAMERS.ID - Perang Rusia-Ukraina memasuki hari ke-861 pada Rabu (3/7) kemarin ditandai dengan adanya pernyataan mengejutkan dari Presiden Finlandia Alexander Stubb yang mengatakan ada satu hal yang sebenarnya bisa mengakhiri perang tersebut.
Melansir Bloomberg via Kompas, Stubb mengatakan dalam sebuah wawancara jika perang Rusia-Ukraina bisa berakhir dengan satu panggilan telepon dari Presiden China, yaitu Xi Jinping.
"Rusia sangat bergantung pada China saat ini," kata Stubb kepada Bloomberg, dikutip dari Kyiv Independent. "Satu panggilan telepon dari Presiden Xi Jinping akan menyelesaikan krisis ini."
China memang diketahui tetap mempertahankan sikap netralnya pada perang Rusia-Ukraina, dan menyangkal pemberian bantuan senjata ke Moskwa. Namun Xi Jinping terus memperkuat hubungannya dengan Vladimir Putin. Hal ini ditegaskan dengan kunjungan Presiden Vladimir Putin ke China pada Mei 2024.
Sementara itu berbagai negara termasuk Amerika Serikat menuduh China terus membantu perang Rusia di Ukraina dengan menyediakan peralatan mesin, teknologi senjata, citra satelit, peralatan semikonduktor, dan teknologi multifungsi lainnya.
"Jika dia (Xi Jinping) berkata, 'Saatnya memulai negosiasi perdamaian,' Rusia mau tidak mau harus melakukannya," imbuh Stubb. "Mereka tak punya pilihan lain."
Karena menurut Stubb, Beijing juga akan dapat keuntungan dengan berakhirnya perang Rusia-Ukraina. "Mereka perlu melindungi aturan internasional yang terkait integritas dan kedaulatan teritorial," ucap Stubb, seraya menambahkan bahwa itu akan menunjukkan kepemimpinan China.
Sebelumnya, Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban sempat berkunjung ke Kyiv pada 2 Juli yang mendnesak Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mempertimbangkan gencatan senjata dengan alasan dapat mempercepat perundingan perdamaian yang kini memakan waktu terlalu lama.
(rei)