home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda

Ternyata BRIN & BMKG Beda Pendapat Soal Tornado dan Puting Beliung di Rancaekek!

Kamis, 22 Februari 2024 18:07 by reinasoebisono | 707 hits
Ternyata BRIN & BMKG Beda Pendapat Soal Tornado dan Puting Beliung di Rancaekek!
Image source: Detik

DREAMERS.ID - Sejak kemarin beredar banyak foto dan video yang memperlihatkan angin kencang menghantam wilayah Rancaekek, Bandung, Jawa Barat yang mengakibatkan kerusakan yang cukup hebat. Sampai saat ini tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini. Namun ada perbedaan pendapat mengenai apakah badai tersebut tornado atau puting beliung.

Pasalnya, Pakar Klimatologi dari Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr Erma Yulihastin via akun X pribadinya mengatakan peristiwa tersebut adalah badai tornado, melansir Detik.

"Dalam kasus puting beliung yang biasa terjadi di Indonesia, hanya sekitar 5-10 menit itu pun sudah sangat lama. Hanya ada satu kasus yang tidak biasa ketika puting beliung terjadi dalam durasi 20 menit di Cimenyan pada 2021," kata Erma menjelaskan argumentasinya.

"Angin tornado minimal kecepatan angin mencapai 70 km/jam. Dalam kajian kami di BRIN, angin puting beliung terkuat adalah 56 km/jam," rincinya.

Menurut Erma, dilihat dari penampakan struktur awannya, fenomena angin Rancaekek tersebut setara dengan tornado level terendah. Kecepatan angin sulit terdata karena tidak ada alat ukur di atas Rancaekek.

“Tidak ada stasiun BMKG atau AWS (Automatic Weather Station) di sana," kata Erma juga menyebut struktur fenomena angin kencang di Rancaekek memiliki kemiripan 99,99% yang terjadi di Amerika Serikat.

Namun ada pendapat sedikit berbeda dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Dari keterangan resmi, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan fenomena angin kencang yang terjadi di Rancaekek adalah puting beliung.

"Kondisi angin di sekitar Jatinangor terukur pada saat jam kejadian mencapai 36,8 km/jam," kata Guswanto. "Secara esensial fenomena puting beliung dan tornado memang merujuk pada fenomena alam yang memiliki beberapa kemiripan visual yaitu pusaran angin yang kuat, berbahaya, dan berpotensi merusak,"

Putting beliung secara visual adalah fenomena angin kencang yang bentuknya berputar kencang menyerupai belalai dan biasanya menimbulkan kerusakan di sekitar lokasi kejadian. Puting beliung terbentuk dari sistem Awan Cumulonimbus (CB) yang memiliki karakteristik menimbulkan terjadinya cuaca ekstrem. Meskipun demikian, tidak setiap ada awan CB dapat terjadi fenomena puting beliung dan itu tergantung bagaimana kondisi labilitas atmosfernya.

Sementara istilah tornado, biasa digunakan di wilayah Amerika Ketika intensitasnya meningkat lebih dahsyat dengan kecepatan angin sampai ratusan km/jam dengan dimensi angin yang sangat besar sampai puluhan kilometer sehingga menimbulkan kerusakan luar biasa.

"Sementara itu di Indonesia fenomena yang mirip tersebut diberikan istilah puting beliung dengan karakteristik kecepatan angin dan dampak yang relatif tidak sekuat tornado besar yang terjadi di wilayah Amerika," ujarnya.

Namun perbedaan pendapat ini tidak dimaksudkan untuk mengadu-adu tapi sebuah dinamika yang menarik dan menambah wawasan tentang fenomena yang terjadi. Karena bagaimanapun, yang penting adalah bagaimana peristiwa semacam ini bisa membuat masyarakat lebih paham dan waspada tentang peringatan dini fenomena ekstrem yang memiliki potensi bahaya.

(rei)

Komentar
  • HOT !
    Jumlah orang yang ingin membeli Tesla alias kendaraan listriknya di Amerika Serikat dikabarkan menurun drastic. Usut punya usut, salah satu alasannya adalah karena sosok Elon Musk selaku CEO Perusahaan itu sendiri....
  • HOT !
    Queen of Tears bukan hanya sebuah drama tetapi sebuah cermin yang diangkat ke masyarakat, menyindir sisa sisa budaya patriarki dengan meminta laki laki mengambil peran yang secara tradisional diperuntukkan bagi perempuan di Korea, khususnya selama persiapan jesa atau upacara leluhur....
  • HOT !
    Ramai kabar Jakarta sudah kehilangan status Ibu Kota Indonesia sejak 15 Februari 2024 lalu. Masyarakat dan sosial media ramai membicarakan hal ini. Namun bagaimana sebenarnya fakta yang terjadi?...

BERITA PILIHAN

FAN FICTION
OF THE WEEK
Writer : KaptenJe
Cast : •Je (aku) • Tata •Yossy •All member EXO

BERITA POPULER

 
 
 
^
close(x)