DREAMERS.ID - Pemasukan negara mayoritas didapatkan dari wisatawan yang datang untuk berlibur ke Indonesia. Selain itu juga negara dapat menambah pemasukan dari program ekspor barang komoditi.
Untuk menambah pemasukan, Kurniawan Nizar Direkur Penilaian Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DKJN) mengatakan bahwa harus ada cara yang lebih inovatif. Ia mengatakan Indonesia bisa saja untuk menyewakan komodo dengan alasan hewan endemik. Cara ini pernah dilakukan China ketika menyewakan panda.
"Ada inovasi-inovasi yang sangat bagus istilahnya kalau nggak salah rent capture terutama untuk satwa seperti teman-teman tahu panda, itu di China rupanya disewakan bisa US$ 1 juta karena panda hanya lahir di China kalau disewakan negara harus bayar, kalau mati harus denda," kata Kurniawan.
Baca juga: Viral Proyek 'Jurassic Park' di Pulau Komodo, Tagar #SaveKomodo Jadi Trending
Selain itu, DJKN juga mendukung pengelolaan sumber daya alam dalam rangka mengoptimalkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Langkah tersebut dilakukan dengan melalui penyajian dan pengungkapan SDA yang tertuang dalam PP 46 Tahun 2017 mengenai Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup."Berapa kekayaan kita dari sisi SDA, kita harus buat neraca SDA. Sesuai PP 46 ini dinisiasi oleh BPS di mana mengkompilasi bahan kementerian sektoral seperti ESDM, Kehutanan, mekanismenya di lead BPS dibuat neracanya. Kemenkeu standing potition me-monetize dari sisi membuat rupiah," tambahnya.
Secara garis besar, DKJN menyarankan agar negara dapat mengoptimalkan pemasukan tanpa hanya bergantung dari satu sektor pemasukan.
(mnc)