DREAMERS.ID - Presiden Joko Widodo diketahui sempat ‘murka’ beberapa waktu lalu karena kecewa Indonesia belum optimal menjaring investasi. Hal ini sebenarnya juga dipengaruhi oleh dampak perang dagang dengan Amerika Serikat (AS) yang membuat banyak perusahaan Cina melakukan relokasi kegiatan operasionalnya.
Perusahaan-perusahaan potensial ini justru masuk ke Vietnam, Malaysia, Kamboja dan Thailang. Tidak ada satu pun yang menanamkan uangnya ke Indonesia.
"Dari investor-investor yang kita temui, dan catatan yang disampaikan Bank Dunia kepada kita, dua bulan yang lalu ada 33 perusahaan di Tiongkok keluar, 23 memilih Vietnam, 10 lainnya pergi ke Malaysia, Thailand, Kamboja. Nggak ada yang ke kita," tegas Jokowi di depan para menteri Kabinet Kerja, Rabu (4/9).
Dipilihnya Vietnam pun bukan tanpa alasan karena negara ini dinilai memiliki keunggulan dibanding Indonesia dalam menarik minat investor Cina, mengutip Detik.
Baca juga: Terungkap, Inilah 10 Nama Perusahaan dan 'Sultan' Yang Turut Investasi Rp 20 T Di IKN
Ketua Komite bidang Kerjasama Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam Kadin Indonesia Juan Gondokusumo juga mengakui kelebihan yang dimiliki Vietnam dan Kamboja sampai Malaysia sehingga pengusaha China mau berinvestasi atau merelokasi perusahaannya di sana."Ini lebih keamanan dan stabilitas yang diterapkan di situ, lebih merasa nyaman bagi investor," kata Juan. "Di situ nggak mungkin ada demonstrasi. Jadi itu stabil. Lalu produktivitas mereka lebih tinggi dari kita,"
Kondisi aman semacam itu bisa dilihat dan tidak adanya demonstrasi para pekerja di sana. Keadaan inilah yang dinilai berbanding terbalik dengan Indonesia, buruh kerap melancarkan demonstrasi, terutama soal kenaikan upah setiap menjelang akhir tahun.
"Kenapa kok lebih menarik Vietnam dan Kamboja, terutama dua ini, karena mereka berlomba lomba agar orang (investor) masuk dan membuat suasana investasi itu nyaman bagi investor. Ada tax, macam macam (kelonggaran) dibuat sedemikian rupa agar mereka (investor) nyaman," kata Juan.
(rei)