DREAMERS.ID - Publik khususnya di dunia maya dihebohkan oleh foto retakan yang terjadi pada puncak tebing Pura Uluwatu, Bali yang memang dikonfirmasi benar oleh BPBD Provinsi Bali ini pun tak pelak jadi pembicaraan viral yang berkaitan tentang keamanan dan sebagainya.
Foto yang beredar itu diambil dari ketinggian dan menunjukkanPura Uluwatu yang terlihat dari sisi atas. Terlihat sisi retakan tebing diberi tanda panah berwarna merah dan diberi tanda tanya, ‘Pura Uluwatu Retak??’.
"Info dari Jero Gede (pemangku) bahwa retakan itu sudah lama, tetapi tidak diketahui penyebabnya, jika mau tahu secara detail perlu dilakukan penelitian dan pengkajian mendalam oleh pihak berkompeten (geologi)," kata Plt Sekretaris BPBD Provinsi Bali Made Rentin seizin Kalaksa BPBD Provinsi Bali.
Made mengatakan berdasarkan keterangan dari pemangku Pura Uluwatu, tak ada tambahan peregangan pada retakan tersebut. Terlepas dari hal itu, Made yakin Pura Uluwatu masih tetap aman dikunjungi wisatawan.
"Retakan ini bukan baru atau dengan kata lain sudah lama seperti ini, tidak ada bergerakan dalam arti tambah renggang, sehingga Astungkara aman, kata jero gede (mangku)," terangnya.
Baca juga: Melihat Museum SAKA di Bali yang Masuk Salah Satu Tempat Terindah Di Dunia Versi Time!
Dijelaskan pula jika sudah pernah ada tindakan dari pihak pemerintah daerah dengan melakukan penambalan pada celah tebing tersebut. Tapi masih ada sejumlah titik yang kurang ditambal sehingga retakan tersebut masih terlihat jelas dari luar."Langkah sudah pernah diambil oleh pihak Pemkab Badung, dengan melakukan penambalan pada celah retakan itu, di saat masa kepemimpinan AA Gde Agung dengan Sudikerta (eks Wagub Bali, red), mulai ramai diperbincangkan karena ada penataan sehingga kelihatan ada beberapa titik yang masih menganga (mungkin terlewat) saat penambalan dulu," terangnya.
"Pembatasan pengunjung mungkin tidak, karena Bali ibarat magnet sangat sulit membatasi apalagi melarang mereka untuk berkunjung, mungkin lebih kepada imbauan agar semua pengunjung lebih berhati hati dan tetap menjaga kewaspadaan, khususnya kepada pemendek menjelang pujawali angara kasih medangsia (15/1) yang akan datang," pesannya.
Perbaikan tebing tersebut berada di kewenangan Pemerintah Kabupaten Badung sebagai stake holder terkait. Made pun berharap kajian antara Pemkab Badung dengan pakar geologi bisa menekan keretakan tebing Uluwatu tersebut.
"Rencana ke depan, tentu OPD terkait (Dinas PUPR Prov Bali) akan berkoordinasi dengan Pemkab Badung, karena secara kewenangan berada di bawah Pemkab Badung. Mungkin perlu bersinergi dengan pihak yang berkompeten untuk dikaji faktor geologi dan kondisi serta kekuatan bebatuan disana, untuk bisa diambil langkah dan tindakan yang tepat," tuturnya.
(rei)
