DREAMERS.ID - Masih membicarakan soal euforia Opening Ceremony Asian Games 2018 pada tanggal 18 Agustus lalu, yang menarik perhatian dan mendapat kritik sekaligus pujian khalayak adalah penampilan Presiden Joko Widodo yang mengendarai motor dengansederet aksi laganya.
Telah dikonfirmasi jika adegan berbahaya itu dilakukan oleh pemeran pengganti atau stuntman asal Thailand. Namun tetap saja banyak pihak yang menuding hal tersebut adalah kebohongn publik. Menanggapi hal ini, Jokowi pun heran mengapa yang banyak disorot adalah soal stuntman.
"Yang diurus itu sebenarnya nggak perlu diurus. Coba bayangkan yang diurus hanya masalah saya pas naik motor dan loncat pakai motor, masak ya saya suruh main sendiri. Logikanya di mana presiden suruh jumping seperti itu, yang bener ajalah. Orang politik itu kadang logikanya, aduh-aduh. Inikan tontonan, hiburan," ulas Jokowi melansir Detik.
Ia juga sempat menceritakan bagaimana awal mula ide ‘gila’ itu berawal. Konsep akrobatik naik motor itu sebenarnya dilontarkan oleh pihak penyelenggara dan kreatif Asian games 2018. Sekitar satu setengah tahun lalu, Jokowi didatangi oleh Wishnutama dan Erick Thohir.
Baca juga: Resmi, Menhan Prabowo Sandang Bintang 4 Di Pundaknya
"Saya diberi tiga pilihan konsep, konsep pertama biasa, kemudian konsep kedua agak ekstrem dan konsep ketiga ekstrem. Saya pilih yang ekstrem, jadinya seperti itu," jelasnya. "Sekali lagi ini tontonan, mestinya yang ditonton bagaimana kita menampilkan warna-warni seni budaya yang kita miliki, itu tontonan yang menurut saya sangat dahsyat,"Jokowi juga menyampaikan kebanggaannya karena pihak yang terlibat dalam pembukaan Asian Games 2018 kemarin, hampir 99% adalah anak muda yang menggarap sesuai bidangnya masing-masing.
"Ini bisa sebagai kebanggaan, dan mengangkat martabat bangsa kita bisa bersaing dengan negara lain. Gak kalah kita, ada seni panggung, seni tari, musik, semuanya," imbuh Jokowi. "Masalah stuntman, inikan tontonan, hiburan untuk pembukaan. Kalau yang namanya presiden suruh akrobat seperti itu ya.. ya gila bro...ya enggaklah,"
(rei)