home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda

Udara Jakarta Paling Berpolusi di Dunia, Pemerintah Harus Tanggung Rp 50 Triliun

Kamis, 02 Agustus 2018 13:11 by mikhael | 1147 hits
Udara Jakarta Paling Berpolusi di Dunia, Pemerintah Harus Tanggung Rp 50 Triliun
Image Source: Republika

DREAMERS.ID - Indonesia yang kaya akan sumber daya alamnya ini ternyata adalah negara yang penuh dengan polusi udara. Sebelumnya, Ibu kota Jakarta juga sempat dinobatkan sebagai kota berpolusi di dunia.

Data tersebut dari pemantau kualitas udara Amerika Serikat bernama Air Visual.  Indeks Kualitas Udara (AQI) Jakarta berada pada angka 182. Angka ini menunjukkan indeks paling tinggi di seluruh dunia.

Dengan polusi udara seperti itu, setidaknya negara harus menanggung biaya kesehatan yang cukup fantastis jumlahnya. Melansir CNN Indonesia, Laporan terbaru Global Subsidies Inisiatives (GSI) dari International Institute for Sustainable Development bahkan menemukan biaya kesehatan di Indonesia akibat polusi udara (yang ditanggung masyarakat pribadi maupun negara) mencapai Rp50 triliun tiap bulannya.

Laporan didapat dengan menganalisis beberapa sumber penelitian terdahulu. Salah satu penulis laporan GSI, Bernadethe Luan memaparkan temuannya fokus pada biaya kesehatan akibat polusi yang didapat dari batubara di Indonesia.

Fokus pada batubara dipilih lantaran pembakaran batubara merupakan penyumbang paling besar dalam polusi udara selain transportasi. 

Bernadethe menjelaskan Indonesia merupakan produsen sekaligus eksportir terbesar di dunia untuk batubara. Selain itu, sebanyak 60 persen pembangkit listrik di Indonesia berasal dari batubara. Pembakaran batubara ini berkontribusi terhadap udara Indonesia yang tercemar.

"Pembakaran batubara itu penyumbang paling besar. Dari 10 kematian akibat polusi udara ambien, dua di antaranya kematian akibat batubara," kata Bernadethe dalam saat mempresentasikan temuannya di Jakarta, Kamis (26/7).

Baca juga: Jakarta Sudah Bukan Ibu Kota dan Alami Kekosongan Hukum Terkait Status Ibu Kota?

Pada 2011, tercatat penyakit akibat polusi udara dari batubara mencapai 7.500. Pada 2030 angka itu diprediksi meningkat tiga kali lipat. Diperkirakan biaya kesehatan penyakit pernapasan di Indonesia dapat membebani hingga US$805 miliar atau Rp11.250 triliun antara 2012 hingga 2030.

"Artinya, itu sama dengan Rp50 triliun perbulan hanya untuk penyakit terkait saluran pernapasan saja," ucap Bernadethe.

Agar biaya ini tidak membebani masyarakat dan negara, Bernadethe menyarankan pemerintah untuk mengalihkan subsidi energi batubara kepada kesehatan dan pendidikan.

(mdi)

Komentar
  • HOT !
    Jumlah orang yang ingin membeli Tesla alias kendaraan listriknya di Amerika Serikat dikabarkan menurun drastic. Usut punya usut, salah satu alasannya adalah karena sosok Elon Musk selaku CEO Perusahaan itu sendiri....
  • HOT !
    Queen of Tears bukan hanya sebuah drama tetapi sebuah cermin yang diangkat ke masyarakat, menyindir sisa sisa budaya patriarki dengan meminta laki laki mengambil peran yang secara tradisional diperuntukkan bagi perempuan di Korea, khususnya selama persiapan jesa atau upacara leluhur....
  • HOT !
    Ramai kabar Jakarta sudah kehilangan status Ibu Kota Indonesia sejak 15 Februari 2024 lalu. Masyarakat dan sosial media ramai membicarakan hal ini. Namun bagaimana sebenarnya fakta yang terjadi?...

BERITA PILIHAN

FAN FICTION
OF THE WEEK
Writer : KaptenJe
Cast : •Je (aku) • Tata •Yossy •All member EXO

BERITA POPULER

 
 
 
^
close(x)