Meski batik telah ditetapkan dunia sebagai warisan milik bangsa Indonesia, sepertinya Malaysia tak memiliki perasaan malu yang akan melakukan serangan batik dengan memproduksi batik dalam skala besar.
Menteri Perdagangan dan Industri Malaysia, Datuk Seri Mustapa Mohamed telah mengadakan pertemuan dengan Menteri Informasi, Komunikasi, dan Kebudayaan Malaysia, Datuk Seri Rais Yatim untuk berdiskusi mengenai industri batik.
Pemerintah Malaysia menyatakan komitmennya untuk mengembangkan batik secara besar-besaran dengan memberi perhatian penuh.
“Industri batik memerlukan perhatian serius dan perlu strategi perencanaan pengembangan hingga tahun 2020,” tutur Mustapa seperti dilansir dari Bernama.
Baca juga: Leeteuk dan Yesung Ganteng Pakai Batik dari Ridwan Kamil, Siap Diajak Kondangan
Tak hanya itu, Mustapa juga mengatakan terkait isu seperti harga bahan baku kain putih polos, warna dan bahan kimia dan strategi pemasaran dan masalah lingkungan hidup mereka akan memberikan perhatian secara penuh.“Kami menyadari bahwa ekspor batik kita menguap di sekitar 160 juta ringgit setiap tahunnya, karena persaingan yang ketat dari negara penghasil batik lainnya,” terangnya.
Malaysia memiliki 400 perusahaan manufaktur produsen batik di Kelantan. Tetapi hanya 150 yang cukup aktif. Pemerintah Malaysia khawatir jika masalah industri batik tidak didorong dan diseriusi, maka akan menjadi penurunan industri yang membuat produsen gulung tikar.