DREAMERS.ID - Remaja pelaku video yang mengancam akan menembak Presiden Jokowi yang berinisial RJT alias S (16) bersama ayahnya telah membuat video permintaan maaf. Namun kabar terakhir mengatakan ia tetap diproses hukum sesuai peraturan yang berlaku.
Melansir CNN, RJT akhirnya ditetapkan sebagai tersangka pengancaman melalui dunia maya dan dijerat Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronika (ITE). Meski dijadikan tersangka, RJT tidak ditahan, melainkan ditempatkan di Panti Sosial Marsudi Putra Handayani, Bambu Apus, Jakarta Timur.
"Yang bersangkutan kita kenakan pasal 27 ayat 4 Juncto Pasal 45 UU nomor 19 tahun 2006 tentang UU ITE, ancamannya enam tahun," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jumat (25/5). "Ditempatkan di tempat anak yang berhadapan dengan masalah hukum,"
Diketahui pula ada lima rekan RJT yang diduga terlibat dalam pembuatan video yang telah diperiksa oleh polisi. Namun Argo mengatakan belum bisa menyimpulkan hasil pemeriksaan tersebut. Rekaman video itu sendiri diambil dengan kamera ponsel.
Baca juga: Resmi, Menhan Prabowo Sandang Bintang 4 Di Pundaknya
"Kemudian berkaitan dengan teman-temannya yang sudah kita lakukan interogasi kemarin tapi sekarang masih dalam pendalaman, belum selesai dan kami belum mendapatkan hasil akhirnya," tuturnya.Dalam videonya, RJT memegang foto Presiden Jokowi dengan sesekali menunjuk-nunjuknya sambil berkata kasar dan mengancam menembak Jokowi. Ia juga menantang polisi untuk menemukannya dalam waktu 24 jam.
"Gue tembak kepalanya, gue pasung. Ini kacung gue ternyata. Jokowi gila, gue bakar rumahnya. Presiden gue tantang lu, cari gue 24 jam, lu enggak temuin gue, gue yang menang." Kata RJT.
Terdengar sedikit suara tawa di balik pengambil video tersebut, lokasi nya pun diketahui dilakukan di sekolah RJT pada bulan Maret 2018. RJT dan orang tuanya pun meminta maaf dan mengklarifikasi jika video tersebut adalah tantangan dan tidak bermaksud menghina karena hanya sebatas gurauan.
(rei)
