Pertama, cawapres Jokowi adalah seorang pekerja yang mempunyai rekam jejak yang baik dalam hal kepemimpinan, bukan seorang politisi yang senang menebar pesona. "Kedua, figur yang mampu mengendalikan dan meredam kekuatan kelompok radikal. Calon wakil presiden Jokowi adalah sosok merah-putih yang nasionalismenya sudah teruji," tegas Boni.
Mengapa nasionalisme ini penting? Karena kekuatan radikal kini tengah berjuang keras menggantikan Pancasila dengan ideologi lain. Dan itu bisa jadi ancaman untuk masa depan bangsa. Ketiga, Cawapres Jokowi juga harus didukung oleh partai besar mengingat posisi Jokowi yang bukan ketua umum partai politik tertentu.
Keempat, kata Boni, cawapres Jokowi adalah sosok yang mempunyai kemampuan finansial yang memadai. Namun tidak berarti cawapres Jokowi adalah pengusaha, namun dengan finansial memadai, ia diharapkan mampu merangkul para pemodal besar yang sangat dibutuhkan karena Jokowi sendiri bukan pengusaha besar yang bisa melakukan dana mandiri untuk perjuangan politiknya.
"Kriteria terakhir adalah elektabilitas. Sosok cawapres harus mampu memperkuat elektabilitas Jokowi yang sudah memadai," kata dia.