DREAMERS.ID - Efek dari kejadian viral di Kolese Kanisius adalah memboikot salah satu aplikasi pemesanan hotel dan tiket perjalanan, Traveloka. Hal ini bermula ketika pianis Ananda Sukarlan yang walk out ketika Gubernur Anies Baswedan memberikan pidato. Setelahnya menurut informasi yang beredar, salah satu pendiri sekaligus CTO Traveloka Derianto Kusuma menyalami Ananda yang dianggap sebagai dukungan terhadap aksi tersebut.
Namun melansir Detik, Gubernur Anies menyayangkan adanya ajakan viral untuk memboikot Traveloka dengan aksi uninstal. Menurutnya, aplikasi Traveloka selama ini memberi manfaat dan faedah positif untuk masyarakat.
"Nah kalau menurut saya begini. Kita hormati orang berpandangan. Hormati orang berbeda. Tidak perlu harus uninstall dan lain-lain," kata Anies, Selasa (14/11).
Baca juga: Sudah Resmi Daftar, Ini Dia Tiga Paslon Yang Akan Berlaga Di Pilkada Jakarta
"Traveloka juga memberikan manfaat bagi warga banyak. Toh itu sebuah jasa yang punya faedah yang besar bagi masyarakat banyak. Jadi mari kita biasakan untuk berbeda pandangan dengan sehat saling menghormati saling menghargai tanpa harus melakukan penghukuman-penghukuman seperti itu. Jadi enggak perlu uninstall segala macam," tutur Anies.Nyatanya, kehadiran pendiri Traveloka, Derianto adalah hoax. Entah siapa yang memulai namun informasi ini memancing pemboikotan dan jadi salah satu trending topic Twitter Indonesia. PR Manager Traveloka Busrya Oryza membenarkan jika Derianto Kusuma diundang dan harusnya menerima penghargaan, namun berhalangan hadir.
"Traveloka turut berbangga bahwa salah satu pendiri kami bapak Derianto Kusuma, menerima penghargaan dari alumni Kanisius. Akan tetapi beliau berhalangan hadir dikarenakan beliau sedang melakukan perjalanan dinas yang telah direncanakan beberapa bulan sebelumnya. Jadi kalau dibilang ada pak Deri di sana dan disebut memberikan dukungan (kepada Ananda), beliau tidak ada di situ," ujarnya.
"Kami menyatakan bahwa Traveloka merupakan perusahaan berbasis teknologi yang didirikan oleh putera-puteri bangsa Indonesia yang mengedepankan nilai-nilai saling menghargai, bertoleransi dan berinovasi. Nilai-nilai ini senantiasa diterapkan kepada karyawan maupun pemangku kepentingan eksternal," sambungnya.
(rei)