DREAMERS.ID - Konflik antara pegawai dengan petinggi stasiun televisi KBS sudah berlangsung selama kurang lebih satu bulan. Hal itu disebabkan oleh isu konspirasi atau biasnya pemberitaan terhadap kasus pemerintahan Korea, sehingga banyak karyawan yang menuntut petingginya untuk mundur.
Dilansir dari laman KoreaHerald (03/11), kejaksaan mengumumkan mulai melakukan investigasi atau penyelidikan terkait dugaan kepala dari stasiun televisi publik KBS menerima suap dari agen mata-mata negara dengan imbalan tidak membuat berita yang menjelek-jelekkan mereka.
Komite baru NIS (National Intelligence Service) meminta agar jaksa menginvestigasi Presiden KBS Go Dae Young atas dugaan menerima uang suap sebesar 2 juta won atau sekitar 23 juta rupiah lebih dari petinggi NIS di tahun 2009, agar KBS tidak melaporkan dugaan intervensi NIS dalam penyidikan kejaksaan.
Baca juga: KBS x JYP Luncurkan Acara Pencarian Bakat Orang Multitalenta 'The Entertainer'
Pada saat itu Go Dae Young masih menjabat sebagai Managing Editor dari redaksi berita KBS. Namun, Go Dae Young dengan tegas menolak tuduhan itu dengan alibi tuduhannya tidak beralasan. KBS juga mengajukan tuntutan hukum yang meminta ganti rugi dari kepala NIS dan komite barunya.Lebih lanjut, Kantor Kejaksaan Distrik Seoul memanggil Sung Jae Ho, Kepala Serikat Pekerja yang saat ini melakukan mogok kerja massal, untuk dimintai keterangan. Dampak dari aksi mogok itu, beberapa program variety unggulan KBS pun sempat terancam diberhentikan tayang sementara.
(mth)