DREAMERS.ID - Jakarta bisa terbilang sebagai megacity atau kota besar, namun beberapa faktor memberikan penilaian tersendiri terhadap layanan dan kualitas kota tersebut untuk warganya. Baru-baru ini, sebuah survei justru memberi predikat Jakarta sebagai kota paling berbahaya di dunia.
Lebih spesifik, Jakarta menempati urutan kesembilan sebagai Kota Paling Berbahaya di Dunia untuk Wanita. Survei ini dilakukan oleh Yayasan Thomson Reuters yang diumumkan Selasa (17/10) kemarin.
Penyusunan peringkat ini pun, dilansir dari Detik, didasarkan pada tingginya kekerasan seksual, akses atas layanan kesehatan, praktik budaya dan peluan ekonomi utnuk kaum wanita. Indonesia memang hanya mendapat 7 poin dalam kategori kekerasan seksual, artinya wanita bisa hidup di kota itu tanpa menghadapi resiko pemerkosaan pelecehan dan sebagainya.
Dalam layanan kesehatan pun Jakarta sebenarnya mendapat nilai cukup baik dengan 11 poin, termasuk peluang ekonomi dengan 13 poin. Sayangnya Jakarta hanya mendapat 4 poin dalam praktik budaya.
Baca juga: Jakarta Sudah Bukan Ibu Kota dan Alami Kekosongan Hukum Terkait Status Ibu Kota?
"Perempuan mendapat perlindungan yang baik dari praktik-praktik budaya yang berbahaya termasuk mutilasi alat kelamin perempuan, pernikahan dini atau pernikahan anak maupun perkawinan paksa, serta pembunuhan anak perempuan." Begitu pernyataan penilaian dalam kategori tersebut.1. Kairo, Mesir
2. Karachi, Pakistan
3. Kinshasa, Republik Demokratik Kongo
4. Delhi, India
5. Lima, Peru
6. Mexico City, Meksiko
7. Dhaka, Bangladesh
8. Lagos, Nigeria
9. Jakarta, Indonesia
10. Istanbul, Turki
Kota paling berbahaya adalah Kairo, Mesir disusul dengan Karachi, Pakistan dan Kinshasa, Republik Demokratik Kongo. Di Kairo, para pegiat perempuan mengatakan diskriminasi atas wanita sudah jadi tradisi selama berabad-abad dan sering jadi sasaran pelecehan.
Sementara itu kota yang paling bersahabat bagi wanita adalah London, Inggris. Disusul oleh Tokyo dan Paris, London memiliki pemimpin wanita di setiap tingkatan masyarakat. Mulai dari bidang layanan umum, kesenian, politik, sains hingga bisnis.
(rei)