DREAMERS.ID - Jelang lengser dari kursi orang nomor satu di Amerika Serikat, Presiden Barack Obama memberikan pidato perpisahan yang dilangsungkan di kampung halamannya, Chicago pada Selasa (10/1) waktu setempat.
"Halo, Chicago. Senang berada di rumah," ujar Obama kala memulai pidatonya di McCormick Place Convention Centre, Chicago, yang disambut dengan tepukan tangan dan standing ovation.
Melanjutkan pidatonya, Obama berterimakasih dan lantas menegaskan pentingnya dialog setiap hari yang wajib dilakukan warga AS. "Dengan dialog, mereka membuat jujur, terinspirasi. Tiap hari, saya belajar dari Anda semua. Anda telah membuat saya menjadi presiden sekaligus manusia yang lebih baik lagi," lanjut Obama.
Pernyataan tersebut tentu saja langsung dibalas dengan teriakan, "Empat tahun lagi! Empat tahun lagi!" namun Obama membalas singkat, "Jelas, saya tidak bisa melakukan itu."
Dalam selipan pidatonya, ia lantas memberikan penghormatan kepada para aktivis hak sipil dan keadilan sosial dan menyampaikan betapa pentingnya menjaga kebersamaan. Dimana warga Amerika bersama-sama menolak tirani, budak, dan memberi hak untuk wanita.
"Amerika itu luar biasa. Sejarah Amerika berawal di mana semua warga bersama-sama menolak tirani, membebaskan budak, memberi hak bagi wanita. Secara terus menerus merangkul semua, bukan hanya sebagian," kata Obama.
Baca juga: Obama Siap Jadi Orang Pertama yang Menerima Vaksin
Tak hanya itu saja, Obama juga membahas sejumlah keberhasilan yang dicapai pemerintahannya selama ia menjabat presiden Amerika Serikat termasuk legalisasi pernikahan sesama jenis, kesepakatan dengan Iran, dan menghabisi Osama bin Laden.“Itu hasil kerja Anda semua," ucap Obama sambil menunjuk ribuan hadirin yang datang.
Ketika Obama menyebut pemerintahan baru yang akan datang dalam sepuluh hari kedepan, sorakan ketidaksukaan pun tak terelakan dari para penonton. Namun ayah dua anak tersebut mampu menguasai riuhan tersebut dengan berjanji akan memastikan transisi presiden berjalan mulus dan damai.
"Please, stop. Ini pentingnya untuk memuluskan transisi pemerintahan, demi demokrasi. Saya berjanji kepada presiden terpilih Donald Trump bahwa tim saya akan memastikan transisi yang mulus. Seperti Presiden Bush lakukan kepada kami," tegas Obama.
"Karena ini adalah kepentingan kita semua, untuk memastikan pemerintah bisa menangani banyak tantangan yang dihadapi," lanjutnya.
Seperti diketahui, Presiden Barack Obama hanya tinggal menghitung hari di Gedung Putih, pasalnya pada tanggal 20 Januari 2017 mendatang, Donald Trump akan dilantik untuk menjadi presiden Amerika Serikat ke-45.
(dits/Liputan6)
