Ada 2 keteledoran yang dilakukan para pelaku sehingga bisa begitu cepat diringkus. Telah diklarifikasi jika sebelumnya pelaku disebut mengambil recorder closed circuit television (CCTV), ternyata yang diambil hanya power supply atau alat untuk menghidupkan kamera pengintai tersebut. Mereka terkecoh sehingga rekaman CCTV berperan penting dalam mengungkap kelompok perampok tersebut.
Keteledoran selanjutnya adalah para pelaku yang tertangkap masih tinggal di alamat lama, hal ini membuat komplotan bisa dilacak dengan mudah. Dan ternyata, Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Timur berkoordinasi dengan Polres Kota Depok untuk meminjam seorang tahanan bernama Philip Napitupilu untuk dimintai keterangan tentang keberadaan pelaku karena dirinya termasuk anggota kelompok Ramlan Butar-Butar.