DREAMERS.ID - Rencana aksi demo yang akan digelar ribuan aktivis Ormas Islam pada Jumat besok (4/11) menyita perhatian banyak pihak. Selain Presiden Joko Widodo, sejumlah tokoh penting turut mengimbau agar demo tersebut dapat berlangsung damai.
Presiden Joko Widodo sendiri tak melarang adanya aksi unjuk rasa, akan tetapi pria yang akrab disapa Jokowi tersebut ingin aksi tersebut berjalan damai tanpa adanya hal-hal anarkis.
"Demonstrasi adalah hak demokratis warga, tapi bukan hak memaksakan kehendak dan bukan hak untuk merusak," ucap Presiden Jokowi usai menghadiri acara 'Hari Menabung Nasional' di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (31/10) melansir Detik.
Wapres Jusuf Kalla juga menambahkan kalau pemerintah tidak khawatir dalam menghadapi aksi tersebut, namun tetap mewaspadai apapun kemungkinan yang akan terjadi. Karena menurutnya, apabila stabilitas keamanan terganggu maka bisa berdampak pada sektor lainnya.
“Apalagi ekonomi kita perlu ketenangan,” terangnya di rumah dinas Wapres, pada Selasa (1/11) melansir Kompas.
Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto turut menghimbau agar masyarakat tetap #JakartaDamai saat melancarkan aksi unjuk rasa dengan menegaskan kalau Indonesia merupakan bangsa yang majemuk
"Kita negara majemuk. Banyak suku, agama, ras. Kalau ada masalah kita selesaikan dengan sejuk dan damai," ujar Prabowo saat ditemui Presiden Jokowi di kediamannya, Bojongkoneng, Hambalang, Bogor, Senin.
Baca juga: Kata Gibran Rakabuming dan Sritex Terkait Sangkutan Korupsi Bansos
Ketua Umum MUI KH Maruf Amin juga berharap agar pendemo dapat menjaga perdamaian saat menyampaikan pendapat. "Para ulama sepakat bahwa kita harus menyerukan pada mereka dalam demonstrasi harus mematuhi aturan-aturan, harus dilakukan dengan sopan santun, dengan akhlaqul karimah, tidak boleh anarkis, tidak boleh ada perusakan," kata Maruf Amin usai pertemuan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (1/11). "Supaya demo ini berjalan dengan damai dan seusai dengan aturan, jadi jam 18.00 WIB udah selesai," ujar dia.Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan, "Harus mengindahkan etika dan moral. Cara bicara, tidak boleh menghujat, seperti itu. Keempat, harus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Jadi keempat koridor ini betul-betul dipatuhi oleh yang demo. Silakan diatur kita akan kerja sama, supaya ini berjalan dengan damai," ungkap Tito dalam apel di Mako Brimob, Jalan Akses UI, Depok, Jawa Barat (31/10).
Seperti diketahui, pemerintah DKI Jakarta telah memasang spanduk seruan damai di beberapa sudut kota dengan keterangan,`Kita Semua Bersaudara`. Selain itu, pihak keamanan mulai dari polisi hingga TNI mulai mempersiapkan pasukannya untuk mengawal unjuk rasa tersebut.
Sebanyak 18 ribu pasukan gabungan dan 500 personel Brimob dengan mengenakan tambahan seragam lain, yakni sorban dan peci putih akan diturunkan. Tak hanya itu saja, 300 personel Polwan berhijab juga ikut serta sebagai negosiator, pihak kepolisian berharap hal-hal itu dapat meredam suasana pendemo.
(dits/Detik/Kompas)