DREAMERS.ID - Ada hal aneh yang belakangan terjadi di Korea Utara. Para petugas rezim negara pimpinan Kim Jong Un itu merazia toko-toko yang mnejual seluruh simbol agama Kristen seperti salib ataupun aksesoris religius lainnya.
Melansir Kompas, Korea Utara menjadi salah satu negara yang paling berbahaya untuk umat Kristen. Negara pecahan dengan Korea Selatan itu dilaporkan telah menerapkan hukuman paling keras terhadap orang-orang Kristen. Sudah ribuan yang ditangkap, disiksa bahkan dihukum mati.
Dinilai berlebihan, produk yang menyerupai simbol salib atau menyilang pun disita, seperti dasi kupu-kupu, penjepit rambut silang, bando, bahkan motif baju silang pun dimusnahkan.
Ada yang tidak masuk akal, anak-anak sekolah pun harus berhati-hati jika menulis tanda tambah (+) di pelajaran matematika agar tidak lebih panjang ke bawah dan tidak menyerupai lambang salib. Semua simbol yang bahkan menyerupai sedikit saja disita mulai dari poster hingga kertas atau gambar.
Baca juga: Korea Utara Kutuk Keras Amerika yang Gunakan Hak Veto Tolak Gencatan Senjata di Gaza
“Siswa bahkan telah diberitahu untuk berhati-hati bagaimana mereka seharusnya menulis tanda “tambah” (+) matematis agar jangan sampai keliru seperti salib,” tulis Daily Express.Saat ini, setidaknya sekitar 70.000 orang Kristen telah dipenjarakan atau masuk dalam kamp kerja paksa Korea Utara karena bertahan dengan keimanannya. Mereka dipaksa untuk mengingkari Kristen dan beralih memuja berhala dengan taruhan nyawa.
Tidak hanya itu, pelarangan terhadap Kristen yang berujung kekerasan ini mingkat sejak Kim Jong Un melarang tindikan dan pakaian bergaya Barat. Namun karena sangat tertutupnya Korut, sulit untuk mengonfirmasi kejelasan berita dan peraturan tersebut.
(rei)