DREAMERSRADIO.COM - Sebuah cerita dibalik munculnya pesawat TNI AU tipe C-130 Hercules yang jatuh di Medan, Sumatera Utara pada Selasa (30/06) disampaikan oleh Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu.
Purnawirawan TNI yang sebelumnya mengucapkan kesedihan dan belasungkawa atas kecelakaan nahas jatuhnya pesawat milik TNI AU tersebut di akun Twitternya ini juga menceritakan asal mula sejarah munculnya Hercules tipe C-130 di Indonesia.
Seperti dilansir CNN, semua berawal pada tahun 1958 silam, saat pilot asal CIA ditahan oleh Indonesia karena dianggap membantu pemberontakan Permesta di Sulawesi.
Ryamizard mengatakan bahwa Indonesia dan Amerika menyetujui kesepakatan untuk membebaskan tawanan tersebut dan menukarnya dengan 10 unit pesawat Hercules C-130. Ia juga menambahkan jika Indonesia kembali menerima hibah 3 unit pesawat Hercules C-130 B pada tahun 1975.
Namun sayangnya krisis Timor Timur (yang sekarang Timor Leste) mempengaruhi perawatan terhadap pesawat besar tersebut. Menurutnya krisis tersebut membuat Senat Amerika mengeluarkan larangan penjualan senjata sekaligus pembekuan hubungan militer dengan Indonesia.
Baca juga: Ini Beberapa Rumor Penyebab Jatuhnya Hercules Di Medan
Pembekuan tersebut setidaknya membuat 17 pesawat C-130 milik Indonesia tak layak terbang karena tak memiliki suku cadang. Pertemuan Presiden Abdurrahman Wahid dengan dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat William Cohen pada tahun 2000 lalu tak memberikan banyak pengaruh terhadap kelangsungan pesawat.“Pemerintah AS menyatakan akan mengizinkan ekspor suku cadang ke Indonesia tapi hingga bertahun-tahun suku cadang itu tak pernah dijalankan,” ujar Ryamizard. Akhirnya TNI pun terpaksa membeli suku cadang dari negara lain.
Menurut CNN pada Rabu, 1 Juli 2015 pukul 5 pagi, sebanyak 50 korban meninggal dunia telah disemayamkan di Rumah Sakit Adam Malik, Medan. Hingga kini evakuasi pesawat terus dilakukan.
(ncl)