DREAMERSRADIO.COM - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur mencurigai jenazah korban AirAsia QZ8501 berlabel B44 yang hingga kini belum teridentifikasi adalah seorang transgender.
"Kami mencurigai begitu (transgender) karena kelaminnya laki-laki, tapi identitas pembandingnya perempuan, sedangkan keluarga mungkin malu, sehingga tidak ada data lain," kata Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Pol Budiyono di Surabaya, Selasa (7/4).
Saat jumpa pers di Balai Wartawan Mapolda Jatim terkait perkembangan identifikasi korban AirAsia QZ8501, ia menjelaskan hingga hari ke-102 pascakejadian jatuhnya pesawat rute Surabaya-Singapura itu tercatat 115 body dan bodypart yang diterimanya.
"Dari jumlah itu, ada 111 body dan bodypart yang sudah teridentifikasi, sehingga ada empat body dan bodypart yang belum teridentifikasi dan masih tersimpan di cold storage Rumah Sakit Bhayangkara Polda," katanya.
Tiga jenazah dan satu bodypart belum teridentifikasi yang tersimpan dalam "cold storage" adalah jenazah B28, B44, dan B75, lalu satu bodypart B108 berupa tulang jari.
"B28 itu laki-laki tapi tidak ada dalam manifes, B44 itu yang transgender, lalu B75 itu laki-laki asal Malang, tapi B75 itu kakak-adik dengan selisih umur dua tahun, sehingga belum terdeteksi merupakan kakak atau adik, karena saudaranya belum ditemukan," katanya.
Sementara itu, 111 body dan bodypart yang sudah teridentifikasi itu tercatat 99 body dan bodypart merupakan korban AirAsia QZ8501 dan sisanya bukan dari korban AirAsia. [tar]