DREAMERSRADIO.COM - Juragan real eastate dan selebriti reality TV Donald Trump bersaing untuk menjadi calon presiden AS dari Partai Republik. Jika berhasil, Trump akan bertarung dengan Hillary Clinton, calon presiden dari Partai Demokrat, pada pemilu presiden tahun depan.
Trump menempatkan sejumlah pembantu politik di negara bagian Iowa, New Hampshire, dan South Carolina. Di tiga negara bagian ini, Trump akan memulai kampanye untuk mendapatkan dukungan dari pemilih Partai Republik.
Pria usia 68 tahun yang terkenal dengan kritik blak-blakan terhadap Presiden AS Barrack Obama itu baru saja berpidato di depan publik Illinois. Ia mengulas banyak hal; keamanan perbatasan, belanja militer, dan ekonomi.
"Kita telah kehilangan rasa hormat dari seluruh dunia," ujar Trump. "Saya adalah satu-satunya yang bisa membuat AS hebat lagi. Saya mencintai negeri ini, tapi AS sedang dalam malah serius," lanjutnya.
Baca juga: Mantan Istri Donald Trump, Ivana Trump Meninggal Dunia
Trump juga telah membentuk Komite Eksplorasi Presiden, yang bertugas menggali kemungkinan dirinya bertarung untuk menjadi orang nomor satu di Gedung Putih. Dari Partai Republik, Trump akan bersaing dengan Marco Rubio, Jeb Bush, dan Lindsay Graham.Rubio adalah senator Partai Republik dari Florida. Bush mantan gubernur Florida, dan Graham senator South Carolina. Trump tidak main-main. Surat kabar The New Hampshire Union Leader memberitakan Trump telah memutus kontraknya dengan acara The Apprentice demi mengejar ambisi menuju Gedung Putih.
Tujuh tahun lalu, Trump hanya sibuk berkampanye untuk menjegal Obama menuju Gedung Putih. Saat itu Trump merancang teori konspirasi, dengan mengatakan presiden berkulit hitam itu tidak dilahirkan di AS sehingga tidak memenuhi syarat menjadi calon pemimpin Paman Sam.
Jika berhasil menyingkirkan pesaing di Partai Republik, Trump akan menghadapi Hillary Clinton -- calon dari Partai Demokrat -- dalam pemilu tahun depan. Namun, Clinton sampai saat ini belum mengumumkan pencalonannya.