DREAMERS.ID - Memasuki hari keempat tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun di Danau Toba, hingga kini ratusan penumpangnya belum juga ditemukan. Info yang viral beredar belakangan adalah penyebab tenggelamnya kapal tersebut dikaitkan dengan cerita mistis dan budaya setempat.
Berbagai pihak percaya jika peristiwa ini berkaitan dengan fenomena pengkapan ikan mas berukuran raksasa yang sayangnya tidak dikembalikan lagi ke habitatnya. Melansir Tribunnews, ikan mas tersebut memiliki berat 14 kilogram dan ditangkap di Tao Silalahi pada 17 Juni 2018, atau tepat sehari sebelum kapal nahas itu tenggelam.
Seorang guru spiritual, Rismon Raja Mangatur Sirait pun angkat bicara via akun Facebook-nya yang telah dibagikan ribuan kali sejak diunggah pada Rabu (20/6) siang. Menurut Sirait, pada hari Minggu sekitar pukul 16.30, seorang pemancing mendapatkan ikan mas raksasa tersebut.
Tentu saja pengkapan ini menghebohkan warga sekitar karena selain ukurannya yang luar biasa, Sirait mengatakan jika ikan itu adalah ikan mas terbesar yang pernah didapat di Danau Toba dalam 20 tahun terakhir.
“Bicara hal mistis, percaya atau tidak percaya, semua kembali ke pribadi masing-masing,” tulisnya. “Menurut cerita disana, para pemancing tidak mengindahkan larangan dan saran orang tua agar ikan mas ini dilepas kembali ke Danau Toba,”
Selang sehari, terjadilah angin puting beliun di atas Danau Toba tepat di Tao Silalahi Paropo, tempat ikan tersebut ditangkap hingga menimbulkan ombak besar. Menurut warga pinggiran Danau Toba, sebelumnya tidak pernah terlihat ombak setinggi 3-4 meter dengan ketebalan ombak 2 meter seperti itu.Namun terlepas dari pembahasan masalah mistis tersebut, Sirait juga menjelaskan jika zona lintasan KM Sinar Bangun yang tenggelam itu adalah area berbahaya untuk dilintasi jika besar ombak tidak seperti biasanya.
“Itu hak orang tidak setuju dengan saya. Saya tidak paksakan percaya. Tapi saya bicara dari kearifan lokal dan spiritual,” katanya.
Hingga kini ada 21 korban tenggelamnya KM Sinar Bangun yang telah berhasil ditemukan di mana 3 di antaranya meninggal dunia. Dua korban meninggal telah berhasil diidentifikasi sementara belum diketahui pasti jumlah penumpang di kapal tersebut.
(rei)