DREAMERS.ID - Pihak kepolisian Korea Selatan dan tim investigasi khusus tengah berusaha mengungkap penyebab terjadinya tragedi Halloween maut di Itaewon. Setidaknya ada lima faktor yang belakangan disorot menjadi pemicu tragedi tersebut.
Melansir Korea Herald, berikut adalah beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab dari lonjakan massa perayaan Halloween pada Sabtu (29/10) malam di Itaewon.
1. Tanpa Pihak Penyelenggara
Dilaporkan sekitar lebih dari 100.000 orang memenuhi jalanan Itaewon untuk merayakan pesta Halloween. Namun pesta itu dilaksanakan tanpa pihak penyelenggara yang resmi.
Menurut Undang-Undang tentang Manajemen Bencana dan Keselamatan Korsel, mereka yang ingin menyelenggarakan festival lokal dengan audiens lebih dari 1.000 orang atau lebih harus menyusun rencana dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk manajemen keselamatan dan memberi tahu pihak berwenang setempat.
Tetapi tanpa badan penyelenggara untuk perayaan Halloween di Itaewon pada Sabtu (29/10), masih belum jelas siapa yang dapat dimintai pertanggungjawaban secara hukum atas peristiwa tragis Sabtu ini.
Terkait hal tersebut, Presiden Yoon Suk Yeol mengatakan bahwa sistem manajemen keselamatan akan dibentuk untuk acara tanpa badan penyelenggara.
2. Kurangnya kehadiran polisi dan pengendalian massa
Menurut pihak kepolisian, 137 petugas dikerahkan di Itaewon pada Sabtu (29/10) malam. Ketika ditanya apakah ada cukup kehadiran polisi, Yoon Hee Keun, kepala baru Badan Kepolisian Nasional, mengatakan pada hari Senin (31/10) bahwa “sulit” untuk memberikan jawaban yang pasti.
Beberapa saksi mata mengatakan ada sedikit anggota polisi untuk mengendalikan kerumunan. Dalam TikTok yang viral, Nathan Taverniti, orang Australia yang selamat dari tragedi itu, mengatakan ada “kurangnya perencanaan pasukan polisi dan layanan darurat.”
3. Antusias lebih tinggi setelah pandemi COVID-19
Baca juga: Update Tragedi Itaewon: Pihak Terkait Dapat Vonis 3 Tahun Penjara
Setelah hampir dua tahun sejak pandemi dimulai, pembatasan sosial secara bertahap dicabut di Korea Selatan. Baru pada akhir September, otoritas kesehatan menghapus mandat pemakaian masker di luar ruangan.Angka pengunjung Itaewon pada malam Halloween 2022 meningkat drastis. Sekitar 130.000 orang melakukan perjalanan ke dan dari Stasiun Itaewon pada hari Sabtu, menurut data dari Seoul Metro.
Angka itu naik hampir 30 persen dibandingkan dengan 26 Oktober 2019 selama akhir pekan Halloween terakhir sebelum pandemi. Sementara pesta Halloween 2021, Itaewon diramaikan oleh sekitar 59.000 orang.
4. Jalan sempit dan curam
Insiden tragis ini terjadi di lereng sempit di sebelah Hotel Hamilton di luar pintu keluar 1 stasiun kereta bawah tanah Itaewon. Gang tersebut dilaporkan melandai 45 meter yang lebarnya sekitar 4 meter.
Di belakang hotel juga terdapat jalan panjang yang dipenuhi dengan restoran dan bar yang membentang 300 meter, di mana menjadi bagian tersibuk di lingkungan ini pada malam hari. Bahkan pada akhir pekan biasa, jalan menjadi padat karena orang-orang berjalan ke arah yang berbeda pada waktu yang sama.
5. Provokator berbando kelinci
Sosok orang berbando kelinci disebut-sebut sebagai pemicu awal terjadinya aksi dorong mendorong di gang sempit yang menyebabkan 156 orang meninggal dunia. Pihak kepolisian juga tengah menyelidiki orang-orang tersebut.
Seorang pria yang kebetulan mengenakan bando kelinci telah membantah tuduhan sebagai provokator untuk mendorong. Sekarang, polisi dikabarkan tengah menyelidiki seorang wanita yang juga memakai bando kelinci.
Polisi pun sedang memverifikasi identitas sejumlah orang yang diduga sengaja mendorong kerumunan pada saat kecelakaan, melalui analisa CCTV.
(mth)