DREAMERS.ID - Tahun lalu pada 13 Oktober 2020, Kantor Polisi Seoul Yangcheon menangkap dua orang tua angkat, yang diidentifikasi sebagai Jang dan Ahn, karena menyebabkan kematian putri adopsi mereka, Jung In.
Menurut penyelidikan, orang tua angkat Jung In sering mengabaikan, meninggalkannya sendirian di dalam mobil atau di rumah, dan menyerangnya secara fisik beberapa kali. Guru penitipan anak dan dokter anak Jungin telah mencurigai kemungkinan kasus pelecehan anak, tetapi laporan mereka ke polisi telah diabaikan tiga kali.
Setelah mengabaikannya, polisi akhirnya menangkap Jang dan Ahn setelah Jung In dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit. Sebelumnya, baik Jang dan Ahn membantah tuduhan tersebut dan bersikeras bahwa mereka "tidak ada hubungannya dengan kematian Jung In".
Polisi mengumumkan bahwa Jang telah merekam lebih dari 800 video tentang dirinya secara fisik dan mental yang melecehkan Jung In. Mereka juga membagikan hasil otopsi yang menyatakan penyebab kematian Jung In karena "kerusakan perut oleh benturan eksternal" dan organ lainnya.
Yang buat publik semakin marah adalah keluarga angkat Jung In sempat muncul di program TV dengan citra baik, "Saya ingin menunjukkan kepada dunia bahwa tidak hanya selebritas, tetapi juga orang-orang seperti kami dapat memilih untuk mengadopsi. Adopsi bukanlah sesuatu yang memalukan, melainkan sesuatu untuk dirayakan," kata Ayah angkat, Ahn, di acara tv EBS.
Beberapa perbandingan gambar pra-adopsi dan pasca-adopsi Jung In beredar di dunia maya. Foto itu memperlihatkan kondisi Jung In yang semula sangat menggemaskan dengan pipi chubby, menjadi kurus dan seperti tidak terurus hanya dalam beberapa bulan setelah diadopsi.
Kemudian, pada 2 Januari 2021, episode program Unanswered Question mengungkapkan hal paling mengerikan di balik tingkat pelecehan dan kekerasan yang sebenarnya dialami Jung In dalam sepuluh bulan terakhir setelah diadopsi.
Baca juga: Hukuman Seumur Hidup Ibu Angkat Bayi Jung In Diringankan Menjadi 35 Tahun
Pertama, penyebab kematian yang diklaim sebagai "kerusakan perut oleh benturan luar", secara khusus adalah pankreas yang pecah. Seorang profesional medis yang ditampilkan dalam episode tersebut menjelaskan, "Pankreas yang pecah adalah, tanpa ragu, adalah tingkay tiga AIS".
AIS (Abbreviated Injury Scale) atau Skala Cedera yang Disingkat adalah tingkat keparahan cedera yang mungkin terjadi. Unanswered Question melanjutkan, "Perlu ada kekuatan 3.800 - 4.200N untuk anak berusia tiga tahun untuk menerima tiga tingkat kerusakan pada perut".
Jang mengaku Jung In jatuh dari ketinggian setara badannya. Eksperimen Unanswered Question memperlihatkan bahwa jika jatuh dari ketinggian tersebut, cederanya tidak separah yang dialami Jung In, dan tekanannya dibawah 1000N.
Eksperimen dilanjutkan dengan bantuan beberapa atlet taekwondo profesional yang menendang sebuah manekin. Hasilnya, tekanan lebih tinggi pada bagian perut manekin yang dipasang ke dinding. Hal itu mengisyaratkan bagaimana Jung In mungkin diposisikan selama menerima kekerasan.
Unanswered Question sendiri mengklarifikasi bahwa tidak diketahui apakah Jang benar-benar melakukan kekerasan kepada Jung In dengan cara yang sama seperti yang dicoba oleh stafnya, atau apakah kekerasan itu dilakukan melalui metode yang berbeda.
Unanswered Question menyimpulkan, bagaimanapun pernyataan asli Jang tentang "menjatuhkan Jung In" jelas tidak mungkin benar, dan bahwa sejumlah besar kekerasan fisik pasti telah terjadi sampai pankreas Jung In pecah.
Publik pun geram dan menaikkan tagar Sorry Jung In sebagai belasungkawa kepada bayi 16 bulan tersebut. Ada pula petisi yang dibuat oleh orang tua angkat telah mengumpulkan lebih dari 200.000 tanda tangan.
(mth)
