DREAMERS.ID - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah melakukan revitalisasi atau perbaikan trotoar. Program yang menghabiskan Rp 1,2 triliun ini difokuskan kepada 31 ruas jalan yang menjadi rute angkutan publik.
Dasarnya, revitalisasi ini dilakukan untuk menarik warga Jakarta agar mau beralih menggunakan transportasi umum. Walaupun demikian, ternyata program revitalisasi ini masih menuai kritikan dari beberapa pihak. Salah satu kritikan yang mencuat mengenai efektivitas revitalisasi untuk mengatasi kemacetan di Jakarta.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa bukan pelebaran trotoar yang akan menyebabkan kemacetan. Anies menilai bahwa peningkatan jumlah kendaraan yang mengakibatkan kemacetan dengan kondisi ruas jalan di Jakarta tidak mengalami perubahan.
“Yang bikin macet itu mobil dan motor bukan trotoar, sepanjang jalan di Jakarta tidak berubah, tetapi jumlah kendaraan bermotor yang meningkat banyak, dan itu yang harus ditangani dengan lebih banyak mau menggunakan kendaraan umum," kata Anies.
Baca juga: Tak Ada Izin, Inikah Tahapan Revitalisasi Monas yang Tidak Dilakukan Pemprov DKI Jakarta?
Anies mengatakan bahwa perbaikan trotoar ini juga dilaksanakan beriringan dengan Program Jak Lingko. Diketahui bahwa penggunaan Jak Lingko telah meningkatkan angka pengguna kendaraan umum. Maka dari itu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menambah kenyamanan masyarakat dalam mobilisasi dengan transportasi umum."Semenjak Jak Lingko dibangun jumlah pengguna kendaraan umum di tahun 2017 itu sekitar 340 ribu sekarang sudah meningkat diatas 700 ribu, artinya lebih banyak masyarakat yang menggunakan kendaraan umum," tambah Anies.
Anies berharap dengan diperbaikinya fasilitas umum dapat meningkatkan keinginan masyarakat untuk menggunakan transportasi umum. Dengan diperbaikinya trotoar juga dipastikan dapat membuat masyarakat Jakarta lebih nyaman untuk berjalan kaki.
(mnc)