DREAMERS.ID - Masyarakat Korea saat ini tengah bersuka cita merayakan pesta hasil panen atau yang lebih dikenal dengan Chuseok. Perayaan thanksgiving ini tak hanya berlaku di Korea Selatan tapi juga Korea Utara. Namun ada perbedaan mencolok dari kedua negara yang bertetangga ini.
Pada perayaan Chuseok tahun ini, pemerintah Korea Selatan menetapkan waktu libur selama 10 hari. Sementara Korea Utara hanya memberikan satu hari libur tepat di puncak perayaan Chuseok yaitu pada tanggal 4 Oktober.
Sejak tahun 1945, saat Semenanjung Korea terbagi dua usai bebas dari penjajahan Jepang, perayaan yang dihormati warga Korea tersebut tak nampak terjadi di Korea Utara. Dan baru pada tahun 1989, negara komunis tersebut kembali merayakan Chuseok sebagai pesta rakyat.
Selama tahun-tahun tersebut, liburan tradisional dikecam sebagai ‘melanggar perilaku sosialisme’ di Korea Utara. Namun kini Chuseok telah menjadi salah satu dari 18 hari libur nasional di negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un tersebut.
Baca juga: 6 Hidangan Khas Korea yang Disajikan Setiap Hari Raya Chuseok
Perayaan Chuseok di Korut digelar lebih sederhana jika dibandingkan dengan Korsel, kerena mereka lebih mementingkan acara politis seperti ulang tahun pendiri Korea Utara Kim Il Sung pada 15 April dan penerusnya Kim Jong Il pada 16 Februari. Liburan selama dua hari diberikan untuk merayakan peringatan tersebut.Tak berbeda dengan warga Korsel, masyarakat Korut juga menghabiskan waktu liburan Chuseok dengan dengan mengunjungi makam nenek moyang hingga menyantap berbagai hidangan tradisional seperti kue beras atau songpyeon.
Selain jumlah hari libur, perbedaan Chuseok yang mencolok di Korut adalah sedikitnya orang yang pulang ke kampung halaman untuk bertemu dengan sanak saudara. Sementara di Korsel, tradisi ‘mudik’ saat Chuseok ini begitu terasa.
(fzh/Yonhap/Korea Times)