Jika biasanya aplikasi Twitter hanya digunakan oleh orang yang masih hidup. Tapi saat ini sebuah agen iklan Lean Mean Fighting Machine akan meluncurkan sebuah aplikasi yang bisa memposting di jejaring sosial Twitter meski telah meninggal dunia.
Aplikasi yang bernama LivesOn ini akan terus mengirim tweet meski penggunanya telah tiada. Dave Bedwood, creative partner agen iklan tersebut, menyatakan aplikasi ini bisa mengundang kontroversi, tetapi ia menilai orang yang susah hidup, sakit parah, koma tetap punya hak untuk eksis di Twitter.
“Aplikasi ini akan membuat penggunanya tetap bisa nge-tweet walau jantungnya berhenti berdetak,” tuturnya.
Aplikasi ini nantinya akan digratiskan. Aplikasi ini bisa dilihat di www.Liveson.org atau di akun Twitter mereka, @_liveson. Aplikasi ini bekerja dengan mempelajari kebiasaan pengguna saat masih hidup. Aplikasi ini akan mengalisis apa yang disuka penggunanya, seleranya dan sintaks, serta link yang biasa di-posting pengguna.LivesOn menggunakan algoritma kecerdasan buatan untuk menganalisis perilaku online pengguna dan gaya penulisan mereka. Dengan cara ini, LivesOn akan menjelajahi Internet untuk mem-posting jenis link yang biasa di-tweet, meniru cara mereka berkomunikasi, dan nge-tweet sesuai kebiasaan tepat .
Jika jadi diluncurkan, maka inilah serupa dengan aplikasi DeadSocial, yang diluncurkan April lalu, serta If I Die, diluncurkan pada Januari 2012. Sementara itu, DeadSocial bisa mengirim update status setelah akun pengguna mati atau tak aktif dalam jangka lama. Sedangkan If I Die bisa posting video atau teks ke Facebook pun setelah tiga teman mengkonfirmasi kematian mereka.