DREAMERS.ID -Nama Musa Izzanardi Wijanarko medadak diperbincangkan setelah sukses menembus jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2017. Pasalnya, Izzan yang masih berusia 14 tahun itu terbilang sebagai anak ‘jenius’ karena diterima masuk Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Institut Teknologi Bandung ( ITB).
Diceritakan sang ibu, Yanti Herawati, Izzan memiliki pola belajar yang tak lazim. Saat sang anak masih kecil ia lebih banyak bermain dan hanya ingin belajar ilmu yang disukainnya yakni matematika dan fisika. Keinginan mempelajari dua mata pelajaran tersebut hanya timbul ketika ia sedang mood belajar.
"Izzan cuma belajar kalau lagi mood, tidak ada jam pasti. Kadang jam 02.00 WIB malam. Kalau lagi mau belajar dia bangun," kata Yanti, Kamis (13/6) mengutip Kompas.
Menurut Yanti, sejak 2011 anaknya lebih sering belajar dan mengasah kemampuan matematika dan fisika sendiri. Sebab, Izzan sudah lebih maju dalam mempelajari ilmu tersebut dan tak bisa diimbangi oleh sang ibu.
"Sejak 2011 tidak banyak belajar, malah lebih banyak main. Kalau belajar sekadarnya saja. Jadi pas SBMPTN dikebut 2 bulan. Saya suruh baca sendiri, saya beliin buku-buku saja," jelas Yanti.
Yanti sendiri lah yang mendorong sang anak untuk kembali mencoba SBMPTN agar rasa ingin tahunya yang besar soal matematika dan ilmu pengetahuan alam bisa ditemukannya melalui para ahli di bidangnya. Terlebih lagi pada usia 8 tahun, Izzan sudah bertanya mengenai ilmu astronomi yang baru diberikan saat seseorang berada di tingkat ketiga perguruan tinggi.
"Saya juga merasa terbebani. Kenapa saya jadi harus belajar matematika kuliah tingkat 3. Ya, akhirnya saya diemin aja. Saya juga enggak mampu bayar orang untuk ngajarin Izzan," lanjutnya.
Pola pikir Izzan dalam dua mata pelajaran yang disukainya tersebut juga terbilang abstrak menurut beberapa ahli matematika yang ditemuinya. "Izzan memandang kalau titik itu bukan benda dimensi satu dan garis bukan dimensi dua," pungkasnya.
(dits)