DREAMERS.ID - Dengan maraknya skandal bullying sejumlah selebriti, membuat pihak tim produksi drama Korea maupun periklanan yang melakukan antisipasi dengan menambahkan aturan baru pada kontraknya, agar tidak dirugikan di masa depan.
Menurut laporan eksklusif dari Osen, tim produksi drama Korea dan perusahaan periklanan sedang memodifikasi kontrak mereka dengan selebriti untuk menambahkan klausul baru terkait skandal bullying.
Apabila selebriti tersebut terungkap pernah melakukan kekerasan yang berdampak negatif pada produksi, maka dia harus membayar dua kali lipat biaya penalti. Klausul ini ditambahkan pada kontrak yang telah ditandatangani maupun kontrak baru.
"Kami sedang mempertimbangkan apakah pelaku harus membayar dua kali lipat biaya penalti, atau mereka harus membayar semua biaya, mulai dari biaya sponsor PPL hingga biaya yang timbul akibat penundaan dan syuting ulang drama," kata seorang sumber dari tim drama Korea.
Baca juga: Melihat Perolehan Rating Drama 'Queen of Tears' Jelang Tamat
Industri periklanan juga melakukan cara yang sama, menambahkan klausul baru pada kontrak mereka yang berkaitan dengan kekerasan di sekolah. Sebelumnya, perusahaan iklan sudah memasukkan berbagai klausul pelanggaran hukum.Seperti klausul kesusilaan yang memaksa pelanggar untuk membayar denda jika menyebabkan kontroversi sosial, mengemudi dalam keadaan mabuk, atau penyerangan. Dan klausul kekerasan dan intimidasi di sekolah baru-baru ini ditambahkan.
"Jika model iklan menyebabkan kontroversi sosial, biaya penalti bisa lebih dari dua kali lipat sekarang," ujar sumber tim periklanan.
Seperti yang diketahui, skandal bullying belakangan ini merugikan banyak pihak. Misalnya drama yang ditunda penayangannya, bahkan sampai syuting ulang seperti River Where The Moon Rises. Sejumlah brand juga menghapus materi promosi dengan artis yang terkait kasus bullying.
(mth)
