DREAMERS.ID - Korea Selatan jua ikut terdampak inflasi yang dialami oleh dunia. Bahkan makanan murah seperti kimbap mengalami lonjakan harga, termasuk mie instan yang menjadi makanan favorit warganya.
Melansir laman Korea Herald, harga rata-rata kimbap di Seoul melonjak 2,6 persen melampaui angka 3.000 won pada Agustus dibandingkan dengan bulan sebelumnya, menurut data dari Badan Konsumen Korea.
Di antara makanan restoran, harga samgyeopsal atau perut babi panggang meningkat paling tinggi, dari 18.056 won menjadi 18.364 won untuk porsi 200 gram. Kimchi jjigae dengan nasi dan lauk mengalami peningkatan 1 persen menjadi 7.500 won.
Harga jjajangmyeon, atau mie dengan saus kedelai hitam, tetap sama dengan bulan Juli (6.300 won), tetapi sejauh ini merupakan kenaikan harga terbesar dibandingkan tahun lalu.
Baca juga: Bakal ‘Lawan’ Negaranya Sendiri, Ini 3 Pemain Timnas Korsel yang Kata STY Paling Berbahaya
Harga barang kebutuhan sehari-hari juga melambung. Harga sereal melonjak 13 persen, sementara sup jadi dan mayones masing-masing melonjak 6,7 persen dan 6,6 persen. Ramyeon, atau mie instan Korea, juga akan mengalami kenaikan harga.Nongshim, pembuat ramyeon terkemuka di Korea Selatan, baru-baru ini mengatakan akan menaikkan harga Shin Ramyun dan 25 mi instan lainnya rata-rata 11,3 persen mulai 15 September. Misalnya, satu bundel lima bungkus ramyeon dengan harga sekitar 6.000 won akan meningkat menjadi 6.678 won.
Paldo juga mengumumkan rencananya untuk menaikkan harga ramyeon rata-rata sebesar 9,8 persen mulai 1 Oktober, dengan alasan kenaikan biaya bahan baku dan logistik. Harga Paldo Bibimmyeon akan melonjak dari sekitar 4.000 won menjadi 4.392 won. Harga mie instan mangkuk, Wangttukkung juga akan naik 11 persen.
Sumber industri mengatakan pembuat ramyeon lainnya termasuk Ottogi dan Samyang juga kemungkinan akan menaikkan harga setelah liburan Chuseok yang dimulai Jumat dan berlangsung hingga 12 September.
(mth)
