DREAMERS.ID - Pasien positif COVID-19 berawal dari beberapa gejala seperti demam, flu, batuk, sesak bernafas. Dari mereka yang sudah dinyatakan sembuh, ternyata diketahui ada beberapa pasien yang mengeluhkan efek samping terhadap dari virus corona ini seperti nyeri kronis, kelemahan dan sesak napas.
Salah satu pasiennya yakni Park Hyun, seorang profesor tamu di Universitas Nasional Pusan, yang mengajar di Ramon Llull University, Barcelona. Ia terinfeksi pada Februari 2020, setelah kembali ke kota asalnya Busan. Awalnya dia sehat sebelum terinfeksi COVID-19.
Setelah dinyatakan sembuh pada Maret lalu, Park Hyun mengatakan masih merasakan berbagai efek samping. Seperti berkurangnya kemampuan untuk fokus, nyeri dada dan perut, mulas, perubahan warna kulit dan kelelahan kronis.
Baca juga: Gejala Khusus COVID-19 Subvarian XB.1.16 yang Ditemukan 5 Kasus Di Jakarta
"Coronavirus menyebabkan lebih dari sekedar penyakit pernapasan sederhana tetapi menyebabkan infeksi di seluruh tubuh termasuk otak, sistem peredaran darah, dan perut. Beberapa pasien di luar negeri telah melaporkan kehilangan ingatan, penurunan kemampuan untuk fokus dan kasus yang parah, komplikasi pada sistem saraf pusat," kata Dr. Kim Woo-joo di Rumah Sakit Guro Universitas Korea.Dalam studi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS kepada 274 orang yang dengan gejala ringan atau tanpa gejala. Satu dari tiga orang mengeluhkan efek samping seperti demam ringan, kelelahan, peningkatan detak jantung, kehilangan daya ingat atau insomnia. Bahkan usia muda 18 hingga 34 tahun tetap merasakan efek samping tersebut.
Dr. Uhm Joong-shik dari Gachon University Gil Medical Center di Incheon mengatakan, "Virus menyebar ke seluruh tubuh Anda dan bahkan orang sehat yang pulih dari virus dapat menderita efek samping yang parah, jadi tindakan pencegahan harus dilakukan dengan serius."
(bnt)
