DREAMERS.ID - Jika biasanya pelaksanaan Sholat Tarawih berkisar hanya 2-3 jam, ada salah satu pondok pesantren yang belakangan menarik perhatian publik karena melaksanakan sholat yang dijalankan pada Bulan Ramadhan itu selama 8 jam setiap malamnya.
Mengutip Detik, Sholat Tarawih 8 jam itu dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok ustaz dan warga sekitar, serta dua kelompok para santri. Di mana nantinya, satu kelompok memiliki 6 imam setiap malamnya.
Mereka akan bergantian membacakan 30 juz Al-Qur’an dalam 23 rakaan sholat sunnah tersebut. Kurang lebih setiap imam kebagian membaca 5 juz. Ponpes Al Fatah berada di Desa Temboro, Kecamatan Karas, Magetan yang dipimpin oleh KH Umar Fathullah dan sang adik KH Ubaidillah Ahror.
Dari data yang dihimpun, jumlah santri Ponpes Al Fatah pun mencapai 17 ribu lebih dan ternyata tidak hanya berasal dari berbagai kota di Tanah Air. Namun juga dari sekitar 16 negara asing. Sebut saja beberapa di antaranya dari Malaysia, Singapura, Thailang, Kamboja, Bangladesh, India dan Suriname.
Baca juga: Pakar Kejiwaan Ungkap Analisa Herry Wirawan Punya Karakter Psikotpat?
"Santrinya tidak hanya dari lokal tapi juga berbagai daerah di Indonesia bahkan ada yang dari luar negeri," kata salah satu ustaz di Ponpes Al Fatah, Zaenal Abidin.Ponpes dengan luas 50 hektare itu, kata Zainal, berada di kampung Madinah. Desa Temboro dijuluki Kampung Madinah karena mayoritas kaum hawa di daerah tersebut mengenakan pakaian berwarna hitam dan bercadar.
Untuk sampai ke ponpes, para santri dari luar kota bisa menggunakan bus umum dan turun di Terminal Maospati, Magetan. Dari terminal tersebut santri bisa menggunakan jasa ojek dan akan menempuh perjalanan 7 km dengan tarif sekitar Rp 20 ribu. Berbeda degan desa lainnya, di sana terdapat mesin ATM hampir semua Bank.
(rei)