DREAMERS.ID - Sebentar lagi akan tiba pemilu serentak 2019 yang akan mulai pada bulan April nanti. Mungkin masih banyak dari kalian yang belum mengenal caleg atau calon legislatif dari daerah tempat pemilihan kalian. Tidak perlu bingung, karena sekarang ada cara praktisnya.
Dilansir dari laman CNN Indonesia, sejumlah lembaga swadaya masyarakat menyediakan situs yang berisi rekam jejak calon legislatif (caleg) pada pemilu 2019. Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Almas Sjafrina mengatakan inisiatif itu muncul agar pemilih tidak salah pilih di Pileg (Pemilu Legislatif) 2019.
Almas mengatakan pemilih dihadapkan pada pemilihan serentak untuk presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan Kabupaten/Kota yang dinilai cukup membingungkan. Selain banyaknya daftar caleg, pemilih nantinya akan dibuat bingung oleh banyaknya rekam jejak dari para caleg yang tidak terekspose.
Maka dari itu, pihak Almas membuat situs rekamjejak.net, di mana ICW menyediakan data mengenai rekam jejak kasus, politik, dan bisnis dari anggota DPR 2014-2019. Namun, situs tersebut saat ini hanya memuat rekam jejak dari caleg petahanan. Situs ini juga berisi tentang rekam jejak terkait isu korupsi.
“Misalnya, apa pendapat anggota DPR mengenai upaya pemberantasan korupsi, wacana revisi UU KPK, hingga dugaan keterlibatan kasus korupsi. Tidak hanya itu, public juga dapat menambahkan informasi yang relevan untuk kemudian ICW verifikasi dan publikasikan,” Tambahnya.
Di luar dari situs ICW masih ada beberapa kelompok yang membuat situs rekam jejak versi mereka sendiri, yaitu wikidpr.org dan jariungu.com. Selain caleg, lembaga SatuDunia juga menyediakan situs iklancapres.id, isi dari situs ini berisi tentang informasi terkait konten kampanye di media oleh pasangan capres dan cawapres.
Dengan dibuatnya situs tersebut Almas berharap para pemilih dapat memperhatikan latar belakang calon wakitnya sebelum mencoblos di TPS, “Dengan portal ini, diharapkan pemilih tidak asal pilih, demi terciptanya lembaga legislatif yang jauh lebih baik dari sebelumnya,” imbuhnya.
(nino)
