DREAMERS.ID - Terlepas dari pro-kontra atau pun perdebatan dari aksi massa Reuni 212 di kawasan Monas pda 2 Desember kemarin, nyatanya ada fakta menarik yang terjadi di balik aksi damai tersebut. Ada beberapa peluang yang dilihat dan ternyata menguntungkan sebagian pihak dari Reuni 212.
Melansir Detik, tentu acara besar seperti ini melibatkan sangat banyak orang yang pasti kelaparan dan butuh makanan. Tak hanya membludak di Monas, namun peserta aksi juga terlihat memenuhi rumah-rumah makan di sekitar Lapangan Monas setelah mengikuti aksi.
Salah satu contohnya adalah Warung Nasi dan Soto Bu Yanti di samping Stasiun Gondangdia, terlihat banyak peserta aksi yang mayoritas mengenakan baji putih bergantian memesan makanan yang kebanyakan porsi nasi lengkap dengan lauk. Bahkan ada yang sampai harus duduk dan makan di luar warung.
"Ya kalau lagi ada aksi emang begini ramainya bukan maen. Sampe luber keluar yang makan," ujar Siti salah satu pemilik warung makan. "Kewalahan mah pasti nih, cuma ya nama usaha, kalo lagi kaya gini kan nguntungin kita. Rejeki mah gak boleh ditolak,"
Ada lagi pemilik warung makan lainya yang mengaku diuntungkan dengan adanya aksi Reuni 212. Risna, salah seorang pemilik warung makan lainnyamengatakan sampai lembur kaena biasanya tidak berjualan pada Hari Sabtu dan Minggu.
Baca juga: Ancaman Reuni 212 Akan Tetap Digelar Jika Pemilu Terlaksana
"Ya lumayan lah yang datang, bisa nambah-nambahin pemasukan kalau begini. Kan kalo rame gini yang laper juga banyak, ya apalagi warung saya samping stasiun gini," ungkap Risna. "Ramenya tuh udah dari kemarin sore malahan, saya kemarin juga sengaja buka sampe malem jadinya. Soalnya liat tahun lalu kaya gini juga (situasinya),"Risna mengaku mendapat untuk hingga dua kali lipat dari hari biasanya dengan ada aksi Reuni 212 ini. Omet hariannya tentu bertambah saat berdagang di hari aksi Reuni 212 seperti ini yang memng sudah bisa diprediksi olehnya.
"Ya kalo hari biasa mah berkisar Rp 1 jutaan mentoknya Rp 1,75 lah, kalo hari ini mah Rp 2 juta bisa tembus kayaknya," jelasnya. "Saya sih matok harga 15 ribuan, mau pake ayam pake rendang pake ikan. Mentoknya kalo sama minum 20 ribuan sih rata-rata ya lebih dikit paling,"
Tak hanya penjual dan yang membuka rumah makan saja, namun juga para pedagang di sekitar area Reuni 212 yang diakui para penjual acara ini menjadi berkah bagi mereka. Para peserta pun memang diketahui datang dari berbagai daerah seperti Cirebon, Lampung, Jambi hingga Makassar.
(rei)