DREAMERS.ID - Pengakuan mengejutkan datang dari mantan atlet tenis cantik Kim Eun Hee. Dengan berani ia mengaku bahwa ia pernah mengalami kejadian pemerkosaan dan pemukulan yang dilakukan pelatih tenisnya saat dirinya berumur 10 tahun di depan media internasional.
Kim Eun Hee mengatakan bahwa kejadian itu berlangsung selama dua tahun, ketika ia masih tidak mengetahui apa itu seks. "Butuh waktu bertahun-tahun bagi saya untuk menyadari bahwa itu pemerkosaan. Dia terus memperkosa saya selama dua tahun, dia bilang ke saya bahwa itu rahasia yang harus disimpan antara dia dan saya,” ujar Kim kepada kantor berita AFP, Jumat (20/7/2018).
Kim juga mengatakan bukan hanya dia saja yang mengalami kejadian pilu itu, tetapi sebagian para atlet perempuan di Korea Selatan mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh para pelatih mereka.
Pelatih tersebut akhirnya dipecat setelah beberapa orang tua melaporkan perilakunya yang mencurigakan. Namun Kim tak pernah menceritakan kejadian yang pernah ia alami. Dengan gigih Kim terus berlatih dan bermain tenis samapi akhirnya, dua tahun lalu Kim bertemu dengan mantan pelatihnya di sebuah turnamen. Hal ini membuatnya teringat apa dengan kejadian tersebut.
"Saya ngeri melihat pemerkosa saya terus melatih para pemain tenis muda selama lebih dari satu dekade seolah-olah tidak ada yang terjadi," tutur Kim. "Saya berpikir, 'Saya tidak akan memberinya kesempatan untuk menyalahgunakan anak-anak perempuan lagi'," ucapnya.
Baca juga: Penantian 8 Tahun, Kim Eun Hee Akhirnya Konfirmasi Sekuel 'Signal' Season 2
Sampai akhirnya Kim melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Pria itu pun akhirnya ditangkap dan diadili. Tak hanya kim, empat teman Kim yang menjadi korban juga ikut memberikan kesaksian mengenai apa yang mereka alami waktu dulu.Dan pada Oktober 2017, pengadilan menyatakan si pelatih bersalah atas dakwaan pemerkosaan dan menjatuhkan vonis hukuman penjara 10 tahun. Kim pun bersyukur atas vonis yang dijatuhkan kepada mantan pelatinya.
"Saya terus menangis dan menangis, dipenuhi dengan semua emosi ini, dari kesedihan hingga kegembiraan," tutur Kim
Kini Kim telah berhenti menjadi petenis dan melatih anak-anak kecil untuk bermain tenis. "Melihat mereka tertawa dan menikmati bermain tenis, itu menyembuhkan saya," ucapnya.
Kim pun berharap mereka (anak-anak) dapat menjadi atlet yang bahagia tidak seperti dirinya yang mengalami kejadian yang pilu.
"Saya ingin mereka menjadi atlet yang bahagia, tidak seperti saya," tuturnya. "Apa gunanya memenangkan medali Olimpiade dan menjadi bintang olahraga jika Anda harus terus-menerus dipukuli dan disiksa untuk sampai ke sana?" ujarnya.
(fdc)