DREAMERS.ID - Mungkin tidak banyak disadari jika Korea Selatan memiliki budaya ‘buru-buru’ yang diklaim membuat Negeri Ginseng itu berkembang pesat dalam waktu singkat. Tak hanya budaya popnya, namun ekonomi dan teknologinya pun menginvasi dunia.
Hanya dalam beberapa dekade, penduduk Korea Selatan bisa berubah dari yang tadinya petani menjadi ahli atau akrab dengan dunia digital yang merata. Melansir Okezone, ada pula momen pelayan berjalan ke meja pelanggan membawa kimchi dan sajian lain hanya dalam waktu 2 menit dan 20 detik setelah pesanan dibuat.
Ketergesaan ini ternyata sudah jadi rutinitas mendarah daging dalam budaya masyarakat Korea Selatan. Hal ini sering disebut ‘Ppali’ yang memiliki arti ‘cepat’ atau ‘buru-buru’. Hal ini bisa terlihat dari kecepatan internya yang masuk jajaran tercepat di dunia.
Belum lagi kelas bahasa intensif yang menjanjikan hasil hampir instan, atau acara-acara kencan kilat yang sering ditampilkan di drama-drama Korea. Namun tahukah jika sebenarnya pada 1960-an, 72% populasi negara itu hidup bercocok tanam?
Baca juga: Bunuh Diri Masih Menjadi Penyebab No. 1 Kematian Anak Muda Korea
"Saya ingat bahwa saat itu saya terkejut karena sebelum saya datang ke sini, saya mendapat bayangan stereotipikal bahwa mereka akan sangat santai, bermeditasi, dan menjalani hidup dengan lambat. Dan ternyata saya mendapati bahwa mereka bahkan lebih sering terburu-buru daripada orang Amerika. Orang-orang yang tua memang lebih lambat, tapi orang seusia saya - dan saat itu saya 24 tahun - sangat sibuk bergerak dan berusaha untuk meningkatkan gaya hidup mereka." Kata warga naturalisasi Korea, Gary Rector.Keberanian para perencana ekonomi dan giatnya para pekerja memungkinkan negara ini untuk melompat cepat dari ekspor sutra mentah dan bijih besi menjadi membuat produk pabrik seperti wig dan tekstil. Lalu, mereka belajar cepat untuk bisa memproduksi barang-barang elektronik, tanker minyak dan semikonduktor.
"Praktik ppalli-ppalli bukan hanya bagian dari keseharian bagi orang Korea; kecepatan juga terpatri dalam benak mereka sebagai nilai mendasar," tutur Antropolog Kim Choong Soon. "Dan karena budaya tergesa-gesa inilah maka Korea (Selatan) bisa mencapai kemajuan ekonomi yang luar biasa dan industrialisasi dalam jangka waktu singkat".
Pencapaian ppali-ppali yang terkenal adalah Jalur Cepat Gyeongbu sepanjang 428 km dari Seoul ke arah tenggara, yaitu menuju kota kedua, Busan. Yang direncanakan proyek tiga setengah tahun hanya menjadi dua tahun lima bulan dengan total 9 juta pekerja diberdayakan.
(rei)